Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Obat, Eksekusi Terpidana Mati Ditunda hingga 2017

Kompas.com - 20/10/2015, 11:07 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

Sumber CNN
OHIO, KOMPAS.com - Karena kesulitan mendapat obat yang dibutuhkan, pemerintah Negara Bagian Ohio, AS, menunda eksekusi mati terhadap tujuh terpidana yang semula dijadwalkan Senin (19/10/2015) kemarin. Jadwal eksekusi terpaksa diundur hingga dua tahun lagi.
 
"Eksekusi berikutnya di Ohio telah ditetapkan, bulan Januari 2017," terang pihak Departemen Rehabilitasi dan Koreksi atau DRC
 
Pihak DRC kesulitan untuk mendapatkan obat-obatan karena pembatasan pasokan dan distribusi yang ketat sejak beberapa tahun terakhir.
 
Saat ini, DRC terus mencari cara untuk mendapatkan obat yang diperlukan. Sehingga, saat pengadilan memerintahkan DRC untuk melaksanakan eksekusi mati, hal itu dapat segera dilaksanakan.
 
"Penetapan jadwal baru tersebut dirancang untuk memberikan DRC waktu tambahan yang diperlukan untuk mengamankan obat eksekusi yang diperlukan. Khususnya, obat yang sesuai dengan protokol eksekusi baru," lanjut DRC.
 
Negara Bagian Ohio itu juga memutuskan untuk berhenti menggunakan  dua jenis obat midazolam dan hydromorphone. Terakhir kali obat tersebut digunakan pada Januari 2014. Saat itu, terpidana mati yang merupakan seorang pembunuh Dennis McGuire mengalami kejang-kejang dan tersentak sekitar 10 menit sebelum akhirnya meninggal.
 
Eksekusi mati terhadap McGuire diawasi ketat karena midazolam, sejenis obat penenang, dan hydromorphone, obat penghilang rasa sakit, tidak pernah digunakan dalam eksekusi di AS.
 
Ohio, seperti banyak negara, terpaksa mencari obat eksekusi baru setelah produsen berbasis Eropa melarang penjara AS menggunakan obat mereka untuk eksekusi mati.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com