Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Asli Amerika Berencana Buka "Resort" Khusus Ganja

Kompas.com - 01/10/2015, 16:40 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

DAKOTA SELATAN, KOMPAS.com — Suku asli Sioux Santee di negara bagian Dakota Selatan berencana membuka resort ganja pertama di Amerika Serikat.
 
Rencana tersebut telah didukung oleh 400 anggota suku yang sebelumnya mengoperasikan kasino, hotel, dan peternakan kuda.
 
"Kami berharap legalitas resort ganja ini dapat menjadi pemicu pendapatan baru," kata Kepala Suku Sioux Santee, Anthony Reider, seperti dikutip AP.
 
Tanaman yang dikategorikan narkoba di Indonesia ini sebenarnya ilegal di Dakota Selatan. Namun, pihak suku telah mengizinkan untuk menanam dan menjual ganja sejak Juni lalu.
 
Secara resmi, penjualan ganja tersebut akan dimulai pada 31 Desember saat malam tahun baru mendatang.
 
"Penjualannya akan terbuka pada malam tahun baru dan hanya dijual sesuai pemesanan," kata Reider.
 
Menurut Reider, tanaman bernama latin Cannabis sativa itu akan dibudidayakan khusus di tempat yang berizin.
 
Pasalnya, Departemen Kehakiman mengeluarkan kebijakan baru yang memungkinkan suku asli Amerika untuk menanam dan menjual ganja dengan cara yang sama untuk beberapa negara bagian AS, seperti Colorado, pada 2014.
 
"Ada tempat lain di Amerika yang memiliki tempat seperti ini," ujarnya.
 
Teknisnya, ruangan budidaya tersebut akan menyatu dengan ruangan khusus merokok ganja. Selain ruangan khusus merokok, tempat tersebut juga akan difasilitasi lounge yang memiliki permainan, makanan dan bar, berikut mesin permainan dan tempat musik.
 
"Kami ingin tempat itu menjadi sebuah taman bermain orang dewasa," kata Reider.
 
Namun, peraturan ketat melarang pihak suku menjual ganja kepada anak-anak atau menanam di lahan publik.
 
Untuk teknis penjualan, pihak suku akan menjual ganja dengan kondisi tersegel dalam kemasan paket satu gram seharga 12,50 dollar AS-15 dollar AS.
 
Untuk penjualan per paket, pembeli hanya dapat membeli satu gram dalam sekali transaksi. Reider memprediksi, resort tersebut akan menghasilkan hingga 2 juta dollar AS per bulan.
 
"Pihak suku harus melihat peluang ini karena untuk melestarikan masa lalu, kita harus memajukan masa sekarang," kata Reider.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com