Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Adha, Presiden Suriah Bashar al-Assad Muncul ke Hadapan Publik

Kompas.com - 24/09/2015, 15:03 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad muncul di depan publik, setelah lama tidak terlihat sejak perang saudara berkecamuk di negara itu. Assad terlihat di depan publik saat menjalankan shalat Ied di sebuah masjid yang terletak di Damaskus, Kamis (24/9/2015).

Kantor berita SANA melaporkan, Assad menjalankan shalat Ied di Masjid Al Adel. Sejumlah petinggi Partai Baath dan pemimpin agama terlihat mendampingi Assad yang menjalankan ibadah hari raya Idul Adha. Tidak hanya itu, masyarakat sipil Suriah juga terlihat menjalankan shalat Ied di masjid tersebut.

"Suriah tahu Islam sesungguhnya, berada di puncak menara dan di dalam masjid," kata Menteri Agama Samer Qobbani, dalam khutbahnya, dilansir dari AFP.

"Kita meminta Tuhan untuk mempertahankan negara kita melawan kejahatan dan kekejaman, dan memberikan kemenangan untuk Presiden Bashar al-Assad," ucap Qobbani.

Sebuah foto Assad yang menjalankan shalat Ied juga diunggah di laman Twitter Kepresidenan Suriah, @Presidency_Sy. Dalam foto itu, Assad yang mengenakan kemeja hitam dan dasi abu-abu berada di shaf depan, di belakang imam. Assad tampak diapit Perdana Menteri Wael Halaqi dan Mufti Agung Suriah Ahmed Badreddin Hassoun.

Akun twitter itu juga menautkan wawancara Assad usai shalat Ied, yang juga diunggah di akun YouTube milik Kepresidenan Suriah.

Kemunculan Assad ini terjadi sehari setelah dia mengeluarkan dua aturan yang meningkatkan gaji bulanan untuk pegawai negeri di sektor pelayanan publik. Sejak terjadi perang saudara pada Maret 2011 silam, Assad memang jarang muncul ke hadapan publik.

Sebagian pihak menuding Assad berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan cara-cara yang dianggap kejam. Misalnya, rezim Assad disorot karena dicurigai menggunakan senjata kimia dan gas sarin. Atas tuduhan itu, Pemerintah Suriah pun diusulkan untuk dibawa ke Mahkamah Kejahatan Internasional, meski kemudian gagal karena diveto Rusia dan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com