Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Dalang dan Motif Serangan Bom Bangkok

Kompas.com - 21/08/2015, 09:48 WIB
Pemberontak Muslim

Sedangkan, Zachary Abuza menilai potensi terbesar pelaku pengeboman Bangkok adalah mereka yang terkait dengan kelompok pemberontak Muslim di Thailand Selatan.

Penilaian Abuza itu didukung Matthew Wheeler dari ICG yang mengatakan bukti-bukti yang menunjukkan pemberontak Muslim mulai memperluas daerah operasi mereka di luar empat provinsi wilayah selatan, semakin banyak.

Namun, bom yang meledak di dekat Kuil Erawan, yang adalah bom rakitan yang dibuat dari pipa dengan gotri di dalamnya, berbeda dengan bom rakitan yang biasa digunakan para pemberontak Muslim Thailand.

"Para pemberontak Muslim di Thailand memiliki kemampuan membuat bom rakitan  yang lebih canggih dengan daya bunuh yang lebih hebat," ujar Abuza.

"Junta militer berharap pelaku pengeboman ini bukan pemberontak Muslim, karena jika demikian maka pemerintah harus melakukan sesuatu," tambah Abuza.

"Terdapat rasa frustrasi terkait proses perdamaian dan kurangnya niat pemerintah, terutama sejak militer memperpanjang kekuasaan mereka hingga 2017. Mereka (pemberontak) tahun mereka harus memanaskan situasi agar junta militer mau bernegosiasi lebih serius," lanjut Abuza.

Sayangnya, ujar Abuza, jika pemberontak Muslim terbukti menjadi dalang serangan itu justru berisiko memicu kemarahan militer yang kemudian akan melakukan serangan besar-besaran.

"Akibatnya kelompok pemberontak akan kehilangnan dukungan internasional atau setidaknya simpati yang selama ini mereka dapatkan," papar Abuza.

Kemungkinan lain dalang serangan bom itu adalah para anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau para anggota militer yang tersisihkan dari lingkar pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com