Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesti Internasional: Polisi Brasil Semakin Brutal

Kompas.com - 04/08/2015, 18:24 WIB

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Kelompok pegiat hak asasi manusia, Amnesti Internasional, menyatakan, polisi militer bertanggung jawab terhadap kematian sedikitnya 1.500 orang di Rio de Janeiro, Brasil, dalam lima tahun terakhir.

Amnesti telah menemukan bukti bahwa pembunuhan itu terkadang dilakukan secara ilegal, seperti polisi menembak tersangka yang menyerah atau terluka.

Hingga kini, tak ada tanggapan dari polisi militer Brasil. Namun, serikat pekerja kepolisian Brasil, Sindpol, menyatakan, jumlah petugas polisi yang terbunuh juga banyak. Sindpol memaparkan, di kota Rio de Janeiro saja, 114 orang polisi terbunuh pada 2014.

Petugas polisi menepis tuduhan bahwa mereka "gemar menembak" dan menyatakan aksi mereka adalah tindakan membela diri ketika mereka ditembaki para pengedar narkoba di kawasan kumuh Rio, yang dikenal dengan sebutan "favela".

Laporan ini diterbitkan setahun sebelum Rio menjadi tuan rumah Olimpiade 2016. Amnesti menyatakan polisi telah mengurangi secara drastis jumlah orang-orang miskin kulit hitam kota itu.

Menurut statistik yang dirilis Amnesti, hampir 16 persen peristiwa pembunuhan yang tercatat di kota Rio dalam lima tahun terakhir karena tindakan polisi. Pada 2012, lebih dari 50 persen korban pembunuhan berusia antara 15 hingga 29 tahun, dan 77 persen di antaranya adalah warga berkulit hitam.

Amnesti mengatakan, peristiwa pembunuhan yang melibatkan polisi jarang yang diselidiki dan mereka yang bertanggung jawab tidak diajukan ke hadapan hukum. Namun, kejaksaan Rio mengatakan kepada BBC Brasil bahwa antara 2010-2015, sebanyak 587 petugas polisi telah didakwa dan diadili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com