Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Perancis Kembali Dibuka Setelah Raja Saudi Pulang Lebih Awal

Kompas.com - 04/08/2015, 11:32 WIB
VALLAURIS, KOMPAS.com — Sejumlah pekerja sibuk membereskan sebuah pantai di Perancis selatan agar kembali ke kondisi semula pada Senin (3/8/2015) setelah Raja Arab Saudi, Salman, pulang lebih awal dari jadwal. Penutupan sebagian garis pantai demi alasan keamanan di sekitar vila tempat tinggal Salman itu telah menyebabkan kegemparan di kalangan penduduk lokal.

Hari Senin, sejumlah orang yang ingin mandi matahari menancapkan payung mereka, sementara para pekerja membongkar konstruksi kontroversial, termasuk sebuah lift, yang menghubungkan pantai dengan vila megah sang Raja. Lift tersebut baru dibangun dua minggu lalu dalam rangka kunjungan rombongan keluarga kerajaan itu.

Raja Salman pulang lebih awal pada hari Minggu dari Cote d'Azur. Dia baru delapan hari di sana dari jadwal awal yang disebut liburan selama sebulan.

Para pejabat setempat mengatakan, setidaknya setengah dari anggota delegasinya yang berjumlah 1.000 orang berangkat bersamanya dari Bandara Nice ke kota Tangier di Maroko.

Sebuah sumber resmi di Riyadh membantah Raja punya masalah dengan laporan media tentang liburan kontroversialnya di Riviera itu. Sumber itu menegaskan bahwa Raja  melakukan perjalanan ke Maroko "sesuai dengan program liburannya". Sumber itu mengatakan, kritik pers tentang liburan keluarga kerajaan "tidak mengganggu". Dia mengatakan, Raja berharap untuk kembali ke sana tahun depan.

Lebih dari 150.000 orang di Perancis menandatangani petisi menentang penutupan garis pantai di depan vila Raja Salman, yang terletak dekat Cannes, dan langkah-langkah keamanan yang ketat diberlakukan selama dia tinggal di sana.

Namun, orang-orang lain justru berlaku ramah, terutama para pedagang lokal, yang menggelar karpet merah untuk Raja dan teman-temannya yang senang berbelanja. Michel Chevillon, kepala serikat pelaku bisnis perhotelan di Cannes, mengatakan, sekitar selusin hotel bintang empat dan lima dipesan delegasi Saudi itu selama kunjungan mereka.

Salman juga menyambut beberapa pemimpin bisnis Perancis selama dia tinggal di sana.

Saat pantai dibuka kembali hari Senin, hanya beberapa orang yang muncul. Pantai itu terletak di dekat Pantai Golfe-Juan yang banyak dikunjungi serta dekat sebuah pantai khusus untuk para nudis (orang-orang yang suka bertelanjang).

"Inilah kelabilan seorang miliarder," kata Jean-Paul, seorang pensiunan, sambil melihat dengan tatapan sinis ke lift dan fondasi beton yang tak sedap dipandang. "Saya bisa memahami privatisasi pantai selama seminggu demi alasan keamanan, tetapi sebulan itu berlebihan. Ini  masalah prinsip," katanya sebelum menuju ke pantai nudis.

Seorang perempuan berbikini yang sedang berjemur mengatakan, dia marah karena harus berjalan ekstra 10 menit ke pantai publik berikutnya selama delapan hari terakhir. "Benar-benar tidak banyak dari kita yang menggunakan pantai ini," katanya. "Kita bisa saja dengan mudah berbagi dengan keluarga kerajaan itu."

Setiap tahun, setelah masa puasa Ramadhan, lebih dari sepertiga hotel mewah di kawasan Cannes dipenuhi para pengunjung dari Timur Tengah. Maka dari itu, serikat pengelola hotel pun mengecam keributan terkait kunjungan Salman. "Segelintir pensiunan kaya yang tidak bisa pergi berenang di bawah rumah mereka selama beberapa hari telah menciptakan gambaran yang menyedihkan tentang Perancis," kata Chevillon.

Akses ke pantai biasanya terbuka untuk umum di Perancis karena pantai merupakan milik negara. Namun, Pemerintah Perancis dapat membatasi akses demi alasan keamanan.

Para pejabat pemerintah mengizinkan pihak Salman membangun platform semen di pantai untuk sebuah lift yang menghubungkan pantai dengan vila. Syaratnya, lift tersebut dibongkar lagi setelah kunjungan berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com