Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disneyland Paris Dituding Permainkan Harga

Kompas.com - 30/07/2015, 03:20 WIB

KOMPAS.com - Disneyland Paris dihadapkan pada tudingan permainan harga, dengan tuduhan tidak memberlakukan harga-harga promosi tertentu terhadap pelanggan Jerman dan Inggris.

Financial Times mengungkapkan orang-orang di Inggris harus membayar 15 persen lebih mahal untuk tiket sehari.

Komisi Eropa mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah "menerima banyak keluhan" soal ini.

Seorang juru bicara Disneyland Paris mengatakan bahwa promosi yang dipersoalkan merupakan promosi musiman.

Dalam laporan yang ditulis surat kabar itu, dalam beberapa kejadian, pelanggan Perancis hanya membayar 1.346 euro untuk paket premium, sedangkan pengunjung asal Inggris dikenakan biaya 1.870 euro dan pengunjung asal Jerman dikenakan biaya 2.447 euro.

Komisi Eropa mengkhawatirkan Disneyland Paris mencegah para pelanggan di beberapa negara Uni Eropa untuk mencari cara memperoleh harga terbaik.

Berdasarkan hukum Eropa, perusahaan-perusahaan tidak boleh mencegah pelanggan mencari harga terbaik dengan melakukan pembelian di negara lain, katanya.

Dalam pengamatan BBC, masalah yang kerap kali terjadi, misalnya ketika seorang asal Inggris yang akan berlibur mencoba untuk memesan tiket Disneyland Paris dari website Perancis akan tetapi tidak dapat menuntaskan pembayaran dikarenakan tidak memiliki kartu kredit Perancis.

Pemerintah Perancis telah meminta pihak berwenang untuk melakukan investigasi.

Seorang juru bicara untuk Disneyland Paris mengatakan, harga tiket standar mereka berlaku sama untuk seluruh pasar Uni Eropa.

Dia mengatakan, mereka memberikan promosi yang berbeda pada waktu tertentu di setiap tahun, misalnya untuk peristiwa musiman dan liburan sekolah.

Menurutnya, tidak diberlakukan apa yang disebut geo-blocking, yakni promosi yang hanya berlaku untuk yang komputernya berada di lokasi promosi itu saja.

Namun, katanya, pelanggan tidak akan bisa menyelesaikan pembayaran untuk tiket promosi di negara-negara tertentu yang kartu kredit atau kartu debitnya tidak terdaftar di negara tersebut.

"Ini merupakan langkah pencegahan penipuan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com