Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Polisi Turki Tewas Ditembak di Wilayah Kurdi

Kompas.com - 28/07/2015, 16:11 WIB
DIYARBAKIR, KOMPAS.com - Seorang komandan polisi paramiliter Turki tewas ditembak sekelompok orang bersenjata di wilayah timur Turki yang penduduknya didominasi etnis Kurdi, Selasa (28/7/2015).

"Komandan polisi itu menjadi target sebuah serangan bersenjata pada pukul 21.00 waktu setempat. Sang komandan tewas di rumah sakit. Putri dan istrinya juga terluka dalam serangan tersebut," ujar sebuah sumber.

Belum satu kelompokpun yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Provinsi Mus itu. Namun, tudingan langsung mengarah ke Partai Pekerja Kirdistan (PKK) yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah Turki.

PKK juga dalam beberapa hari terakhir mengklaim melakukan sejumlah serangan terhadap anggota aparat keamanan Turki.

Saat ini, Ankara telah memperluas serangan lintas batasnya dengan target Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Suriah dan termasuk posisi PKK di Irak utara.

Operasi militer lintas batas ini digelar setelah beberapa hari terakhir terjadi serangkaian serangan maut di wilayah Turki yang diduga melibatkan kelompok separatis Kurdi.

Sebelumnya, PM Ahmet Davutoglu mengatakan operasi militer Turki terhadap PKK akan terus berlanjut hingga kelompok tersebut dikalahkan.

"Pilihannya hanya senjata atau demokrasi. Kedua hal itu tak bisa berdiri berdampingan," kata Davutoglu dalam sebuah wawancara televisi.

Angkatan Darat Turki menuding PKK mendalangi serangan bom mobil yang menewaskan dua tentara Truksi di wilayah tenggara yang didominasi etnis Kurdi.

Serangan bom mobil di distrik Lice, provinsi Diyarbakir itu dikhawatirkan mengguncang sebuah kesepakatan gencatan senjata yang rapuh yang dideklarasikan pemimpin PKK Abdullah Ocalan pada 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com