Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Peringatan Pembantaian Srebrenica, PM Serbia Dilempari Batu

Kompas.com - 12/07/2015, 01:48 WIB
SREBRENICA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic mendapatkan pengalaman buruk saat menghadiri peringatan 20 tahun pembantaian Srebrenica, Sabtu (11/7/2015).

Vucic baru saja meletakkan karangan bunga di sebuah monumen untuk mengenang ribuan korban pembunuhan massal di Eropa sejak Perang Dunia II itu ketika warga mulai berteriak-teriak menghujat sang perdana menteri.

Tak hanya berteriak, warga yang hadir dalam upacara peringatan itu kemudian melempari Vucic dengan menggunakan batu, yang memaksa Vucic harus meninggalkan lokasi dengan kawalan ketat.

Kantor berita Serbia Tanjug mengatakan kepala PM Vucic terkena lemparan batu yang mengakibatkan kaca matanya rusak. Vucic merupakan salah satu pemimpin negara yang diundang untuk menghadiri upacara peringatan yang juga dihadiri puluhan ribu warga setempat.

Tak lama sebelum tiba di Srebrenica, Vucic mengecam kekejaman yang terjadi di Srebrenica, di mana sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim dibantai pasukan Serbia Bosnia yang merebut Srebrenica pada Juli 1995, tak lama sebelum perang berakhir.

Para politisi Serbia dan Serbia Bosnia selama bertahun-tahun membantah telah terjadi pembantaian di Srebrenica, meski dua pengadilan internasional telah menyebut peristiwa itu sebagai genosida.

Beberapa bulan setelah pembantaian Srebrenica, perjanjian damai yang mengakhir Perang Bosnia 1992-1995 ditandatangani. Selama tiga tahun perang, setidaknya 100.000 orang kehilangan nyawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com