Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Ekstradisi Penjahat Perang Serbia ke Kroasia

Kompas.com - 08/07/2015, 16:40 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com - Pemerintah Australia, Rabu (8/7/2015), mengekstradisi seorang penjahah perang Serbia yang dikenal dengan nama Kapten Dragan ke Kroasia untuk menghadapi dakwaan melakukan pembunuhan dan penyiksaan.

Dragan Vasiljkovic, seorang komandan pasukan paramiliter Serbia yang menentang kemerdekaan Kroasia dari Yugoslvia, sudah lama dicari terkait kejahatan perang yang dilakukannya dalam Perang Kemerdekaan Kroasia 1991-1995.

Pria kelahiran Belgrade 60 tahun lalu yang memiliki kewarganegaraan Australia itu telah berulang kali membantah telah melakukan kejahatan perang. Namun, kepada media dia mengakui telah direkrut, membunuh musuh dalam perang dan menginterogasi tawanan.

Kejaksaan Agung Australia membenarkan bahwa telah menerima permintaan ekstradisi yang diajukan Kroasia pada 2006. Namun, proses persidangan Dragan sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah Kroasia.

Sementara itu, pengacara Darko Stanich, kepada radio SBS mengatakan, sebuah pengadilan di kota Split, Kroasia sudah menunjuk dia untuk menjadi penasihat hukum Dragan, yang di Australia menggunakan nama Daniel Snedden.

Stanich mengatakan, dia dijadwalkan bertemu dengan kliennya pada Kamis (9/7/2015), setelah Dragan dipindahkan dari Sydney menuju ke Zagreb.

"Faktanya, dia adalah warga negara Australia pertama yang diekstradisi ke negara lain, tanpa keputusan apapun. Jika dia dipenjara tak berarti dia sepenuhnya bersalah. Bersalah atau tidaknya Dragan akan ditentukan di pengadilan," ujar Stanich.

Dragan ditahan pertama kali Australia pada 2006 setelah Zagreb meminta pria tersebut diekstradisi ke Kroasia. Dragan menghabiskan waktu selama empat tahun di penjara hingga Pengadilan Federal Australia menolak permohonan ekstradisi karena menganggap sistem peradilan Kroasia tidak bagus.

Dragan kemudian dibebaskan dengan jaminan pada September 2009 dan pada Maret 2010, dia menghilang, setelah sebuah pengadilan akhirnya memenuhi permintaan Kroasia untuk mengekstradisi pria tersebut.

Dia sempat menjadi buronan selama 40 hari sebelum polisi berhasil menemukan jejaknya di pesisir utara negara bagian New South Wales. Polisi kemudian menangkap Dragan dan mengirimnya ke sebuah penjara di Sydney.

Harian The Australian melaporkan, sejak itulah Dragan berjuang dari balik jeruji besi untuk melawan ekstradisi ke Kroasia hingga beberapa bulan lalu.

Harian The Australian mengatakan Dragan menghadapi tiga dakwaan, termasuk laporan bahwa dia menjadi komandan pasukan pada 1991 baret merah, Knijas, yang melakukan penyiksaan dan pembunuh tawanan perang.

Dragan juga dituding memimpin serangan maut ke kota Glina yang mengakibatkan sejumlah warga sipil dan melanggar Konvensi Geneva dalam serangan di kota Bruska.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com