Keith menambahkan, beberapa hari setelah Reece pergi, dia menerima kabar bahwa putranya itu terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Namun kini, kata Keith, pihak keluarga memahami bahwa Reece telah bergabung dengan milisi Kurdi.
Keith Harding mengaku masih mencoba menerima keadaan ini. "Rasanya masih belum percaya. Mencari di internet, menonton setiap berita untuk mencari tahu," ujarnya.
Pria itu mendapat pesan pada Senin (29/6/2015) untuk menghubungi sebuah nomor telepon di luar negeri. Saat Keith tersambung dengan nomor tersebut, pria di ujung telepon memberikan kabar buruk. "Maaf pak, tapi Reece sudah tiada... dia menginjak ranjau dan tewas," kata pria itu.
Keith mengaku masih tidak percaya mengapa anaknya memutuskan untuk pergi ke Suriah. Dia hanya bisa menduga bahwa Reece ingin berbuat sesuatu untuk menghentikan kekejaman ISIS.
"Dengan semua informasi yang beredar di internet bahwa ada orang yang suka menyembelih korbannya, membunuh anak-anak, memperkosa kaum wanita, saya kira itu semua yang mempengaruhinya," kata Keith Harding.
Sementara itu Jordan Harding, saudara Reece yang masih berusia 17 tahun, kini merasa sangat kehilangan. Namun ia mengaku bangga atas keputusan kakaknya pergi ke Suriah untuk memerangi ISIS.
Kabar kematian Reece Harding ini juga dikabarkan melalui laman Facebook salah satu milisi Kurdi di Suriah.