Seorang sumber mengatakan kepada AFP, penyerang membawa bendera sebuah kelompok militan Islam saat dia menyerbu pabrik tersebut dan mengaktifkan sejumlah peledak berkekuatan rendah.
"Berdasarkan temuan awal, satu atau beberapa orang menggunakan sebuah kendaraan yang dikemudikan masuk ke dalam pabrik. Sebuah ledakan terjadi di sana," ujar seorang sumber yang tak mau disebut namanya.
"Jasad yang terpenggal ditemukan di dekat pabrik. Namun, kami belum dapat memastikan apalah jasad itu dibawa ke lokasi penemuan atau memang tewas di tempat itu," kata sumber tersebut.
Jasad seorang korban ditemukan tak jauh dari pabrik itu dan sebuah bendera dengan tulisan Arab di atasnya ditemukan pada potongan kepala yang ditancapkan di gerbang pabrik tersebut.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls memerintahkan peningkatan keamanan di "lokasi-lokasi sensitif" di dekat pabrik gas yang diserang itu.
Valls, yang sedang dalam kunjungan kerja ke Afrika Selatan itu, meminta Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve menuju ke kota Saint-Quentin Fallavier, dekat kota Lyon, yang menjadi lokasi kejadian.
Serangan di pabrik ini terjadi enam bulan setelah serangan di kantor majalah Charlie Hebdo dan beberapa lokasi lain di Paris yang menewaskan 17 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.