Mengutip sejumlah pejabat AS dan sekutunya, harian ini mengatakan jika proposal ini disetujui, maka untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin, Washington akan menempatkan peralatan tempurnya di negara-negara NATO di Eropa Timur yang dulu adalah bagian dari Uni Soviet atau negeri satelitnya.
Proposal ini diharapkan disetujui Menteri Pertahanan Ash Carter dan Gedung Putih sebelum pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels, Belgia bulan ini.
Saat ditanya tentang artikel The New York Times ini, seorang juru bicara Pentagon mengatakan belum ada keputusan apapun soal penempatan peralatan militer di Eropa Timur.
"Selama beberapa tahun terakhir, militer AS sudah meningkatkan penempatan peralatan militer untuk keperluan latihan dengan sekutu dan rekan NATO kita," kata Kolonel Steve Warren.
"Militer AS terus mengevaluasi lokasi terbaik untuk menempatkan peralatan itu, tentu saja lewat konsultasi dengan para sekutu. Saat ini kami belum memutuskan tentang jika atau kapan peralatan itu akan dipindahkan," tambah Warren.
Harian The New York Times mengatakan proposal itu mempertimbangkan sejumlah persenjataan yang cukup untuk 150 personel akan ditempatkan di Lithuania, Latvia dan Estonia.
Sedangkan peralatan militer yang cukup untuk satu batalion atau sekitar 750 orang personel akan ditempatkan di Polandia, Romania, Bulgaria dan kemungkinan Hongaria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.