Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bantah Sadap Perundingan Nuklir Iran

Kompas.com - 12/06/2015, 03:37 WIB

KOMPAS.com - Israel membantah telah menyadap perundingan tentang nuklir Iran, setelah satu perusahaan keamanan internet mengatakan virus komputer meretas tempat perundingan.

Perusahaan Rusia, Kasperksy Lab, mengatakan, peretasan atas tiga hotel di Eropa itu amat canggih sehingga hanya bisa dilakukan oleh satu pemerintahan.

Pihak berwenang Swiss dan Austria sudah menggelar penyelidikan terkait dengan dugaan penyadapan ini.

Negara-negara Barat dan Iran menggelar perundingan tentang program nuklir Iran dengan batas waktu akhir pada 30 Juni, setelah tercapainya kesepakatan dalam kerangka kerja pada awal April di Lausanne, Swiss.

Perundingan lanjutan ini -antara Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Tiongkok, dan Iran- ingin mencapai kesepakatan akhir dalam membatasai program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi atas Iran.

Ada kekhawatiran Iran akan mengembangkan senjata nuklir namun pemerintah Teheran berulang kali membantah tuduhan itu.

Sementara pemerintah Israel berpendapat kesepakatan nuklir dengan Iran bisa mengancam keselamatan mereka.

Bulan Maret, koran Wall Street Journal melaporkan kekhawatiran para pejabat Amerika Serikat bahwa Israel memata-matai perundingan yang berlangsung tertutup itu, namun sudah dibantah Israel.

Kapersky dan sebuah perusahaan keamanan internet Amerika Serikat, Symantec, yakin bahwa Duqu 2.0 dikerahkan untuk mendapatkan informasi.

Virus itu menyerang seluruh komputer di dalam sebuah sistem dan amat sulit dideteksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com