Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Afsel Bantah Tuduhan Telah Suap FIFA

Kompas.com - 29/05/2015, 15:15 WIB
JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Mantan Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, Jumat (29/5/2015), bergabung dengan sejumlah pejabat pemerintah dalam menyangkal tuduhan bahwa negara itu telah membayar suap untuk mengamankan hak menjadi tuan rumah penyelenggaraan sepak bola Piala Dunia 2010.

Mbeki menjadi Presiden Afrika Selatan saat memenangkan tender tahun 2004. Kemenangan tersebut membuat negara itu sebagai negara Afrika pertama yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia.

"Saya tidak mengetahui ada orang yang meminta suap dari pemerintah agar negara kita diberi hak menjadi tuan rumah Piala Dunia," katanya dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan, "Tidak ada uang rakyat yang pernah digunakan untuk membayar suap." Dia menyatakan bahwa pemerintahnya "tidak pernah membayar suap bahkan sekalipun hal itu diminta."

Minggu ini, dakwaan yang dibuat otoritas AS menunjukkan bahwa beberapa bundel uang tunai yang dimasukkan dalam tas telah diserahkan di sebuah hotel di Paris sebagai suap oleh "seorang pejabat tinggi komite tender Afrika Selatan". Nama pejabat Afrika Selatan tersebut belum terungkap.

Dalam dakwaan ini juga diungkapkan, Pemerintah Afrika Selatan sepakat bahwa dana sebesar 10 juta dollar AS yang seharusnya dibayarkan kepada Afrika Selatan untuk menjalankan Piala Dunia justru ditransfer FIFA untuk membayar suap bagi mantan Wakil Presiden FIFA, Jack Warner.

Minggu ini, sejumlah pejabat tinggi FIFA ditangkap di Zurich dalam serangan fajar oleh polisi Swiss yang bekerja atas permintaan AS. Penangkapan tersebut terkait dengan dugaan skandal korupsi terbesar bagi badan sepak bola itu. Orang-orang yang ditangkap itu menghadapi berbagai tuduhan, termasuk pemerasan dan pencucian uang, yang berlangsung selama 24 tahun.

Pada Rabu, Menteri Olahraga Afrika Selatan Fikile Mbalula menolak tuduhan korupsi tersebut. Dia mengecam AS karena bertindak tanpa berkonsultasi dengan Afrika Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com