Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdebat soal Makan Daging Sapi, Menteri India Dikritik

Kompas.com - 27/05/2015, 21:45 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com — Dua orang menteri Pemerintah India sempat berdebat secara terbuka lewat media terkait dengan makan daging sapi, yang merupakan hewan suci bagi umat Hindu di negara itu.

"Saya makan daging sapi, apakah ada yang bisa menghentikan saya?" kata Menteri Perumahan Kiren Rijiju.

Rijiju, yang berasal dari wilayah timur laut dengan pengaruh Kristen yang kuat, berpendapat, orang seharusnya saling menghormati kehidupan orang lain.

Pernyataan itu menanggapi Menteri Urusan Minoritas, Mukhtar Abbas Naqvi, yang berkomentar, "Orang-orang yang 'sekarat tanpa makan daging sapi' sebaiknya pindah ke Pakistan, negara-negara Arab, atau bagian dunia lain yang menyediakan daging sapi."

Naqvi merupakan salah seorang menteri yang beragama Islam dalam partai berkuasa BJP, yang beraliran nasionalis Hindu, yang sejak berkuasa tahun lalu memperketat undang-undang pemotongan sapi.

Bagaimanapun komentar Rijiju memicu kritik yang meluas di media sosial dan dia kini mengatakan bahwa media yang salah dalam mengutip pernyataannya.

"Saya dikutip secara salah terkait daging sapi. Saya mengatakan India adalah negara sekuler dan kebiasaan makan berbeda. Keyakinan dan sentimen Hindu harus dihormati di negara-negara bagian dengan mayoritas Hindu," katanya seperti dilaporkan situs internet firstpost.com.

Berdasarkan sensus 2001, hanya sebagian kecil negara bagian India yang bukan merupakan wilayah dengan mayoritas umat Hindu, antara lain Jammu dan Kashmir, Punjab, dan Lakshwadeep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com