Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radio di Denmark Bela Aksi Bunuh Kelinci dalam Siaran Langsung

Kompas.com - 27/05/2015, 19:29 WIB
KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Manajemen sebuah radio di Denmark mempertahankan aksi membunuh seekor anak kelinci oleh seorang penyiar dalam sebuah siaran langsung. Aksi itu disebut berkaitan dengan siaran dengan tema kemunafikan para pecinta binatang.

"Sang penyiar, Asger Juhl membunuh seekor anak kelinci bernama Allan, berdasarkan instruksi dari pengurus hewan profesional di sebuah kebun binatang di Denmark," demikian pernyataan resmi Radio 24/7 pada Selasa (26/5/2015).

"Dia (Asger) kemudian membawa kelinci itu pulang, mengulitinya dan kemudian memasak daging hewan itu," lanjut pernyataan Radio 24/7.

Siaran langsung yang disiarkan pada Senin (25/5) itu langsung mengundang kecaman dan kemarahan warga Denmark yang ditumpahkan melalui media sosial.

"Kami tahu akan muncul kemarahan dan kami dituduh melakukan provokasi. Dan ya, kami memang ingin memprovokasi publik dan memicu perdebatan soal kemunafikan saat membahas masalah kekejaman terhadap binatang," masih pernyataan radio itu.

Sepanjang siaran itu, Radio 24/7 menyajikan detil soal industri peternakan di Denmark, di mana jumlah manusia jauh lebih sedikit dibanding babi yang tiap hari disembelih.

Radio itu menambahkan perhatian warga Denmark terhadap kesejahteraan hewan tidak mencakup hewan-hewan yang dibunuh untuk kebutuhan makanan warga.

"Hewan-hewan ini seringkali mengalami penderitaan dalam perjalanannya menuju meja makan kita. Hewan-hewan ini dibunuh berdasarkan kondisi terkendali yang sama seperti kelinci dalam studio kami," tambah radio itu.

Insiden ini menambah panjang kemarahan warga Denmark terkait perlakuan terhadap binatang. Tahun lalu kebun binatang Kopenhagen mendapat kecaman karena secara publik membunuh dan membedah seekor jerapah yang sehat.

Empat pekan setelah kejadian itu, kebun binatang yang sama membunuh empat ekor singa sehat untuk digantikan hewan baru yang mereka kembangbiakkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com