Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Klaim Serangan Udara Koalisi Tewaskan Pemimpin Sementara ISIS

Kompas.com - 13/05/2015, 22:37 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Irak, Rabu (13/5/2015), mengklaim Abu Alaa al-Afri, yang diyakini sebagai pemimpin sementara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tewas akibat serangan udara koalisi pimpinan AS.

Orang nomor dua dalam hirarki kepemimpinan ISIS itu tewas dalam sebuah serangan yang mengincar sebuah masjid di kota Tal Afar, Irak yang dikuasai ISIS.

Bulan lalu dikabarkan Al-Afri dinobatkan sebagai pemimpin sementara ISIS setelah Abu Bakr al-Baghdadi, yang mendaulat diri sebagai kalifah, terluka parah dalam serangan udara pada Maret lalu.

Berdasarkan sejumlah laporan, cedera tulang punggung yang cukup parah membuat Al-Baghdadi kemungkinan besar tak bisa lagi memimpin ISIS, sehingga kendali kepemimpinan dialihkan kepada Al-Afri.

Namun, jika klaim pemerintah Irak itu terbukti benar maka usia kepemimpinan Al-Afri tak berumur panjang.

Seperti dikabarkan BBC, juru bicara pemerintah Irak Brigadir Jenderal Tahsin Ibrahim mengatakan Al-Afri sedang menggelar pertemuan dengan puluhan anggota ISIS di Tal Afar saat serangan terjadi.

Pasukan koalisi pimpinan AS mengakui telah melakukan serangan udara ke Tal Afar selama 24 jam terakhir. Namun, sejumlah pejabat AS belum membenarkan pernyataan pemerintah Irak itu.

Koalisi AS hanya mengatakan bahwa serangan ke Tal Afar berhasil menghancurkan sebuah posisi ISIS dan satu senjata mesin berat.

Al-Afri adalah seorang profesor fisika dan sudah lama bergabung dengan ISIS. Dia ditunjuk menjadi wakil Al-Baghdadi setelah pendahulunya tewas dalam sebuah serangan udara akhir tahun lalu.

Al-Afri yang juga dikenal dengan nama Haji Iman diyakini berperan sebagai penghubung antara Al-Baghdadi, lingkaran dalamnya dan jaringan para pemimpin ISIS di berbagai provinsi di seluruh wilayah yang didudukinya.

Hisham al-Hashimi, penasihat senior pemerintah Irak untuk masalah ISIS, menggambarkan Al-Afri sebagai orang terkuat ISIS setelah Al-Baghdadi.

"Terlukanya Al-Baghdadi belum mengganggu operasional ISIS, namun penggantiannya bisa memicu perselisihan antara pejuang asing ISIS dan para anggota ISIS asal Irak," ujar Al-Hashimi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com