Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapak Selundupkan Anak di Dalam Koper ke Spanyol

Kompas.com - 11/05/2015, 08:41 WIB
KOMPAS.com — Seorang bapak nekat memasukkan anak laki-lakinya yang berusia delapan tahun ke dalam koper agar dia bisa lolos dari pengawasan aparat imigrasi Spanyol.

Niat sang bapak terungkap ketika aparat Ceuta, wilayah Spanyol di Afrika Utara, melihat sesosok manusia di dalam koper yang melewati mesin pemindai sinar-X.

Begitu mereka membuka koper, seorang bocah keluar dari dalam. Menurut juru bicara aparat Spanyol, bocah itu dalam kondisi buruk.

Belakangan diketahui bahwa bocah itu berusia delapan tahun, bernama Abou. Harian Spanyol, El Pais, melaporkan bahwa dia dimasukkan oleh ayahnya ke dalam koper. Sang ayah kemudian membayar seorang perempuan berusia 19 tahun untuk membawa koper tersebut ke Ceuta.


Reuters Niat seorang pria untuk menyelundupkan anaknya terungkap ketika aparat melihat sesosok manusia di dalam koper ketika koper tersebut melewati mesin pemindai sinar-X.
Tubuh manusia

"Perempuan itu awalnya ragu, dan sepertinya dia tidak ingin melintasi perbatasan. Kami sempat mengira dia membawa narkoba, tetapi perlahan ketahuan bahwa itu adalah tubuh manusia," kata polisi Spanyol.

Sebagaimana dipaparkan kantor berita Spanyol, Efe, sang ayah (yang juga bernama Abou), telah bermukim di Kepulauan Canary sejak 2013. Kepulauan Canary merupakan wilayah Spanyol yang berada di sebelah barat Afrika.

Setelah mengumpulkan uang, sang ayah berupaya mendatangkan anaknya dari Pantai Gading. Dia kemudian kembali ke Pantai Gading, dan mencoba menyelundupkan anaknya ke wilayah Spanyol.

Kini, anak itu diasuh aparat di Ceuta. Sementara itu, sang ayah diinstruksikan aparat untuk ke Ceuta. Sesampainya di sana, dia ditahan.


Wilayah sengketa

Ceuta dan Melilla terletak di kawasan pesisir Laut Mediterania. Uniknya, dua wilayah itu tidak berada di daratan utama Spanyol, tetapi dikelilingi teritori Maroko di Afrika Utara.

Pemerintahan di Madrid mengatakan, Ceuta dan Melilla adalah wilayah Spanyol. Akan tetapi, Maroko mengklaim kedaulatan atas kedua wilayah tersebut.

Meski dibatasi oleh pagar setinggi enam meter, dua wilayah itu menjadi sasaran utama para migran yang berupaya menyeberang dari Afrika ke Eropa.

Human Rights Watch mengatakan, sedikitnya 4.300 orang memasuki Ceuta dan Melilla secara ilegal pada 2013. Tahun 2012, jumlah orang yang masuk mencapai 2.804 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com