Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Peringatkan Iran agar Tak Kirim Senjata ke Yaman

Kompas.com - 22/04/2015, 15:33 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama, Selasa (21/4/2015), mengatakan, pemerintahannya telah memperingatkan Iran agar tidak mengirim senjata ke Yaman yang bisa digunakan untuk mengancam lalu lintas laut di sekitar negeri itu.

"Saat ini, kapal-kapal mereka (Iran) berada di perairan internasional. Itulah sebabnya kita mempertahankan keberadaan kapal-kapal perang kita di Teluk Persia untuk memastikan keamanan pelayaran," kata Obama dalam wawancara dengan stasiun televisi MNSBC.

"Apa yang kami katakan kepada mereka adalah jika ada senjata yang dikirimkan untuk faksi-faksi di Yaman yang bisa membahayakan lalu lintas laut, itu menjadi masalah," kata Obama.

"Kami tidak memberikan pesan yang tidak jelas kepada Iran. Kami memberikan peringatan langsung terkait masalah ini," ujar Obama.

Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon pada hari yang sama mengatakan, terlihatnya iring-iringan besar kapal-kapal barang Iran di Laut Arab adalah salah satu faktor yang membuat AS memutuskan untuk mengirimkan tambahan kapal perang ke perairan Yaman.

Juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengabarkan, kapal induk USS Theodore Roosevelt dan kapal penjelajah USS Normandy telah dikirim ke perairan Yaman untuk mencegat kapal-kapal Iran yang membawa senjata untuk kelompok pemberontak Houthi.

Warren menambahkan, AS tidak mengetahui isi kapal-kapal barang AS itu dan menolak untuk menjelaskan apakah kapal-kapal perang AS akan menghentikan dan menggeledah kapal-kapal barang Iran itu saat mereka memasuki perairan Yaman.

Pemberontak Syiah Houthi menggulingkan pemerintahan Yaman setelah menguasai ibu kota Sana'a pada September lalu dan menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang berbatasan dengan Arab Saudi.

Dewan Keamanan PBB memberlakukan embargo senjata untuk kelompok Houthi dan AL Arab Saudi melakukan blokade laut di sekitar perairan Yaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com