Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuba Bukan Lagi Sponsor Terorisme

Kompas.com - 10/04/2015, 14:07 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri AS telah merekomendasikan agar Kuba dihapus dari daftar negara sponsor terorisme, kata anggota Komite Luar Negeri Senat.

Senator Ben Cardin menyebut hal itu sebagai "langkah penting".

Jika rekomendasi itu dilaksanakan, langkah tersebut bisa membuka jalan bagi kedua negara untuk membuka kembali kedutaan masing-masing.

Presiden AS Barack Obama juga diharapkan untuk bertemu dengan pemimpin Kuba, Raul Castro, secara resmi untuk pertama kalinya.

Kedua pemimpin akan menghadiri KTT Amerika beranggotakan 35 negara di Panama pada Jumat dan Sabtu (10-11/4/2015).

Ini akan merupakan pertama kalinya seorang pemimpin Kuba menghadiri KTT Organisasi Negara Amerika (OAS), yang biasanya didominasi oleh Amerika Serikat.

Kuba merupakan salah satu dari empat negara yang masih dicantumkan oleh AS dalam daftar negara dituduh berulang kali mendukung terorisme global. Tiga negara lain adalah Iran, Sudan dan Suriah.

Kuba pertama kali dimasukkan dalam daftar tahun 1982 karena menawarkan perlindungan bagi militan separatis Basque ETA dan pemberontak Lomombia FARC Kolombia.

 "Rekomendasi Departemen Luar Negeri untuk menghapus Kuba dari daftar negara sponsor terorisme, hasil dari kajian teknis selama berbulan-bulan, merupakan langkah maju yang penting dalam upaya kami untuk menjalin hubungan yang lebih bermanfaat dengan Kuba," kata Senator Cardin.

Jika Obama menerima rekomendasi itu, Kongres akan memiliki waktu 45 hari untuk memutuskan apakah akan menyepakatinya.

Di Kongres terdapat sejumlah kritikus vokal terkait upaya mencapai peredaan hubungan diplomatik dengan Kuba. Senator AS Ted Cruz, seorang Republikan keturunan Kuba-Amerika, adalah salah satu kritikus terbesar Presiden Obama mengenai isu tersebut.

KTT OAS di Panama juga akan mengarahkan perhatian pada hubungan AS dengan Venezuela. Presiden Venezuela Nicolas Maduro berharap untuk membawa petisi yang ditandatangani oleh 10 juta warganya yang mendesak Obama untuk menghapus perintah yang memberlakukan sanksi terhadap tujuh pejabat Venezuela yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam penumpasan oposisi.

Negara kaya minyak minyak Venezuela, memiliki banyak teman di KTT itu, dan banyak negara Amerika Latin telah mengecam penetapan sanksi.

AS juga menyebut Caracas sebagai ancaman keamanan nasional.

Presiden Obama telah berusaha untuk mengurangi ketegangan dengan Venezuela menjelang KTT, dengan mengatakan AS tidak menganggap negara itu sebagai ancaman. "Tapi kami tetap sangat terganggu oleh upaya pemerintah Venezuela untuk meningkatkan intimidasi terhadap lawan-lawan politiknya," kata Obama kepada kepada kantor berita Spanyol EFE.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com