Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi India Hajar dan Seret Calon Pemerkosanya ke Kantor Polisi

Kompas.com - 20/03/2015, 22:27 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MUMBAI, KOMPAS.com — Seorang mahasiswi di kota Mumbai, India, menghajar seorang pria yang akan melecehkannya dan menyeret pria itu ke kantor polisi.

Pradnya Mandhare (20), nama mahasiswi itu, sedang dalam perjalanan pulang dari kampusnya saat diserang seorang pria mabuk di peron stasiun Kandivli, wilayah utara kota Mumbai, sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

"Saya sangat terkejut ketika pria itu muncul dan langsung meraba-raba tubuh saya. Saya mencoba menghindar, tetapi tiba-tiba dia mencengkeram saya," kata Pradnya.

Gadis itu lebih terkejut karena di peron tersebut terdapat lebih dari 50 orang yang sedang menunggu kereta api, tetapi tak berbuat apa pun untuk membantu dirinya.

"Karena tak ada orang yang mau membantu saya, maka saya hantam pria itu menggunakan tas saya," kenang Pradnya.

"Dia mencoba membalas memukul saya. Namun karena sangat mabuk, dia pun gagal. Saya sudah bertekad tak akan membiarkan dia lolos. Saya sadar, banyak perempuan tak suka melapor ke polisi. Namun, saya ingin pria itu dihukum," lanjut Pradnya.

Setelah memukul pria itu, Pradnya merenggut rambut pria mabuk tersebut dan menyeretnya ke kantor polisi terdekat. Selama diseret, pria mabuk itu terus berteriak-teriak.

"Dia minta saya melepaskannya dan akan mengikuti saya ke kantor polisi. Namun, saya tak percaya dan tetap menyeretnya. Akhirnya, saya berhasil menyerahkannya kepada polisi tanpa bantuan seorang pun," dia menegaskan.

Polisi kemudian membenarkan telah menahan pria mabuk itu, yang bernama Chavan Chowdee (25). Pemuda itu kini ditahan dan sedang menunggu dakwaan.

Aksi Pradnya itu seketika menjadi contoh bagi perempuan lainnya untuk membela diri dan tak membiarkan para pria hidung belang melakukan hal semacam itu.

"Saya tak melihat diri saya sebagai seorang pahlawan. Namun, saya kira kami harus berani berdiri dan membuat para pria tahu bahwa mereka tak bisa berbuat semaunya dan memperlakukan perempuan sebagai obyek yang bisa mereka perlakukan sesuka hati," ujar Pradnya.

"Perempuan harus melawan dalam hal-hal seperti ini dan tak hanya tinggal diam. Saya sangat beruntung karena polisi juga memberikan bantuan dan menahan pria itu," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com