Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Selalu Gelar Latihan Eksekusi dengan Para Sanderanya

Kompas.com - 10/03/2015, 14:37 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Seorang mantan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang membelot mengatakan para anggota kelompok militan itu secara rutin memaksa para sandera untuk "berlatih" eksekusi.

Saat diwawancarai Sky News, pria yang hanya menyebut dirinya bernama Saleh itu mengatakan dia berada di bawah perintah seorang pria Turki yang bertugas memastikan para sandera dalam kondisi aman.

Padahal, lanjut Saleh, semua orang dalam kelompok itu memahami bahwa para sandera itu akan dibunuh pada satu ketika.

Dia melanjutkan latihan eksekusi itu harus dilakukan sehingga pada saat kematian sandera telah ditentukan mereka tak menyangka akan dibunuh dan bisa menyampaikan tuntutan dengan tenang di hadapan kamera video.

"Atasan saya selalu berkata 'Katakan kepada mereka, jangan khawatir, hanya video, kami tak akan membunuh kalian, kami hanya minta pemerintah kalian berhenti menyerang Suriah. Kami tak punya masalah dengan kalian yang adalah tamu kami'," papar Saleh menirukan kata-kata atasannya.

"Jadi mereka sama sekali tidak khawatir. Saya selalu katakan kepada mereka 'Jangan khawatir, tak ada bahaya apapun'. Padahal saya tahu mereka akan mati," lanjut Saleh.

Sebelum bergabung dengan ISIS, Saleh bekerja sebagai seorang penerjemah. Dia nekat melarikan diri dari ISIS dengan menyeberangi perbatasan Turki. Saleh mengaku sebelum kabur dia menjaga seorang sandera dengan aksen Inggris yang kental.

"Pria ini berasal dari Inggris atau Belanda, saya tidak tahu. Bahasa Inggrisnya sangat bagus. Terkadang saya tak memahami apa yang dikatakannya," ujar Saleh.

Saleh menambahkan, ISIS biasanya memberi nama Arab untuk para sandera demi membuat mereka merasa berada di antara teman-teman yang tidak berbahaya. Saleh menyebut sandera Jepang Kenji Goto diberi nama Abu Saad.

"Dalam latihan eksekusi, saya memanggil Goto dengan nama Abu Saad. Awalnya dia berpikir mungkin kami sulit menyebut nama Jepangnya. Namun kemudian saya perhatikan dia menjadi tenang saat saya memanggilnya dengan nama Abu Saad," tambah Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com