Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 WNI Hilang bersama Kapal Ikan Taiwan di Samudra Atlantik

Kompas.com - 09/03/2015, 10:05 WIB
TAIPEI, KOMPAS.com — Sebuah kapal berbendera Taiwan bersama 49 awaknya hilang di wilayah selatan Samudra Atlantik yang terpencil tanpa mengirim tanda bahaya, tak lama setelah sang kapten mengabarkan adanya kebocoran di kapal itu. Demikian yang dijelaskan Pemerintah Taiwan, Minggu (8/3/2015).

Kapal Hsiang Fu Chun yang berbobot 700 ton itu adalah sebuah kapal penangkap cumi-cumi. Kapal itu hilang kontak tak lama setelah melaporkan adanya kebocoran di dek pada 26 Februari lalu sekitar pukul 03.00 dini hari.

Kapal berusia 28 tahun itu diketahui berada pada jarak 3.148 kilometer dari Kepulauan Falkland, saat dikabarkan hilang. Demikian menurut rekaman data satelit.

Di dalam kapal itu terdapat dua warga Taiwan, yaitu kapten kapal dan kepala kamar mesin. Selain itu terdapat 11 pelaut asal China, 21 orang asal Indonesia, 13 warga Filipina, dan dua orang lainnya asal Vietnam.

Pemerintah Taiwan sudah menggelar upaya pencarian, tetapi juga meminta bantuan dari Argentina, Inggris, dan kapal-kapal yang berada di area yang sama.

"Kami belum mengetahui keberadaan dan nasib kapal itu. Pemerintah langsung menggelar pencarian tak lama setelah pemilik kapal menyatakan kehilangan kontak dengan kapalnya," ujar Huang Hong-Yen, juru bicara Kementerian Perikanan Taiwan.

Huang menegaskan, sejauh ini belum ada bukti bahwa kapal itu tenggelam. Terlebih lagi, lanjut dia, kapal itu dilengkapi peralatan khusus yang akan secara otomatis memberikan tanda bahaya saat berada dalam tekanan air tertentu. "Tak ada sinyal semacam itu yang dikirim dari kapal tersebut," kata Huang.

Keterpencilan lokasi kapal memberi kendala tersendiri terhadap operasi pencarian. Huang melanjutkan, Pemerintah Argentina mengatakan membutuhkan waktu enam hari jika menggunakan kapal, dan 11 jam jika menggunakan pesawat, untuk pergi pulang ke lokasi.

"Kondisi cuaca yang buruk semakin menyulitkan upaya pencarian. Di sekitar lokasi ada tiga kapal ikan Taiwan yang sudah dimobilisasi ke area hilangnya kapal," tambah Huang.

Huang tak menjelaskan mengapa pemerintah begitu lama menyimpan kabar hilangnya kapal itu. Namun, beberapa pejabat dari Kementerian Perikanan mengatakan, harapan untuk menemukan kapal dan awaknya semakin menipis.

Samudra Atlantik selatan merupakan area yang secara tradisional diarungi para nelayan Taiwan dengan rata-rata 100 kapal penangkap cumi-cumi berlayar di kawasan itu setiap tahun. Kapal-kapal nelayan Taiwan tahun lalu menghasilkan 200.000 ton cumi-cumi. Sebagian besar dari tangkapan itu menjadi konsumsi dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com