Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janda Korban Ingin "Jihadi John" Ditangkap Hidup-hidup

Kompas.com - 27/02/2015, 16:32 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Janda pekerja kemanusiaan Inggris David Haines, yang tewas dibunuh algojo Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang terkenal dengan nama "Jihad John", ingin pembunuh suaminya itu ditangkap hidup-hidup.

Dragana Haines mengatakan "hal terakhir" yang dia inginkan untuk orang yang membunuh suaminya, seorang pekerja bantuan Inggris David Haines, adalah "kematian terhormat".

Militan, yang muncul dalam sejumlah video pemenggalan para sandera Barat, diidentifikasi sebagai Mohammed Emwazi, seorang warga Inggris kelahiran Kuwait.

Namnun, kepolisian Inggris enggan memberikan komentar lebih lanjut, berkaitan dengan penyelidikan yang tengah dilakukan.

Emwazi, yang berusia sekitar 20-an dan sebelumnya dikenali badan intelijen Inggris, pertama kali muncul dalam sebuah video Agustus lalu, ketika dia membunuh wartawan AS James Foley.

Dia kemudian diduga muncul dalam video pemenggalan pekerja kemanusiaan Inggris David Haines, wartawan AS Steven Sotloff, sopir taksi Inggris Alan Henning, dan pekerja bantuan Amerika Abdul-Rahman Kassig, yang juga dikenal sebagai Peter.

"Saya berharap dia dapat ditangkap hidup-hidup, dan tidak tewas dengan cara 'terhormat' dengan dibunuh dalam sebuah aksi," kata janda Haines mengatakan kepada BBC.

"Saya rasa dia harus mendapatkan hukuman, tetapi bukan dengan cara seperti itu," lanjut Dragana.

Meski demikian anak perempuan Haines, Bethany, menyambut baik kabar dikenalinya pria bertopeng tersebut. "Saya pikir semua keluarga akan merasa lega setelah melihat peluru di antara matanya," ujar Bethany kepada ITV News.

Dikenalinya identitas "Jihadi John" juga melegakan keluarga mendiang jurnalis AS Steven Sotloff. Namun, mereka memilih ingin melihat sang algojo diseret ke pengadilan terlebih dahulu sebelum dijatuhi hukuman berat.

"Kami ingin duduk di ruang sidang, mengawasinya dihukum dan melihat dia dikirim ke penjara yang dijaga dengan super ketat," kata juru bicara keluarga Steven Sotloff.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com