Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Imigran Tewas Kedinginan di Lampedusa

Kompas.com - 11/02/2015, 14:41 WIB
ROMA, KOMPAS.com - Sebanyak 29 imigran yang ditangkap petugas Italia ketika mencoba memasuki wilayah Eropa tewas karena kedinginan (hipotermia). Sejumlah 105 imigran dengan menumpang perahu berupaya menuju Eropa melalui Laut Mediterania dalam cuaca yang dingin dan terjangan ombak keras.

Juru bicara penjaga pantai Italia, Filippo Marini, mengatakan, beberapa perahu cepat penjaga pantai menyelamatkan 105 imigran yang terkatung-katung semalaman di Laut Mediterania, tetapi tujuh orang di antaranya sudah tewas ketika diselamatkan. Mereka tewas karena kedinginan, perahu nelayan yang mereka tumpangi dihantam angin kencang dan ombak setinggi 8 meter.

Dalam cuaca buruk, perahu- perahu cepat yang menyelamatkan para imigran yang berasal dari Afrika Sub-Sahara itu berhasil merapat ke Pulau Lampedusa, dekat Pulau Sisilia dan Libya, pada pertengahan Senin (9/2/2015). Meski telah diselamatkan ke Pulau Lampedusa, sebanyak 22 imigran kemudian tewas juga karena kedinginan. Total jumlah imigran yang tewas 29 orang.

Beberapa imigran yang kondisinya memburuk dilarikan ke rumah sakit yang peralatannya memadai.

Lebih dari 3.200 imigran telah tewas sepanjang tahun lalu dalam upaya mereka mencapai daratan Eropa melalui Italia dengan menggunakan perahu dari Afrika Utara. Lebih dari 170.000 imigran telah mendarat di Italia sepanjang 2014.

Italia telah mengakhiri program penyelamatan imigran yang dinamai ”Mare Nostrum” yang harus dibayar pembayar pajak lebih dari 10 juta dollar AS per bulan. Program ”Mare Nostrum” tersebut kini diganti dengan program lain dengan biaya yang lebih murah yang dijuluki dengan nama ”Triton”.

”Para imigran yang tewas tersebut bukan tewas karena kecelakaan kapal, melainkan karena kedinginan. Ini adalah konsekuensi berakhirnya program ’Mare Nostrum’,” kata politisi Laura Boldrini melalui Twitter.

Para imigran umumnya melarikan diri dari tekanan konflik politik di negara asal mereka, seperti Timur Tengah ataupun Afrika Timur. Kemudian mereka melakukan perjalanan darat menyusur Libya, menumpang perahu yang digunakan untuk menyelundupkan manusia.

Belakangan ini, para pelaku penyelundupan manusia mulai menggunakan perahu yang lebih besar yang dapat bertahan dari hantaman badai musim dingin dan agar bisa melakukan perjalanan lebih lama, seperti dari Turki atau Rusia.

Namun, mereka yang tewas Senin lalu melakukan perjalanan dengan menggunakan perahu kecil yang perlindungannya terlalu minim sehingga mereka tewas kedinginan. (AFP/REUTERS/LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com