Video berjudul Blow Up France 2 atau Ledakkan Perancis 2 dirilis pada Selasa (3/2/2015) oleh seorang pejuang ISIS yang menggunakan bahasa Perancis dan berisi ajakan untuk kembali melakukan serangan di negeri tersebut.
Seorang perempuan muda yang mengenakan cadar, pakaian khas militer, dan menenteng sepucuk senapan serbu AK-47 terlihat berdiri di samping sang juru bicara.
"Pemerintah Perancis sedang melakukan penyelidikan kemungkinan bahwa perempuan tersebut adalah Hayat Boumeddiene," kata seorang sumber aparat keamanan Perancis kepada CNN.
Suami Hayat, Amedy Coulibaly, tewas pada 9 Januari lalu setelah dia membunuh empat orang sandera di sebuah toko serba ada Yahudi dan seorang polisi wanita di Paris.
Hayat, yang diyakini berada di Suriah, menikahi Amedy secara Islam, tetapi pernikahan mereka tak tercantum di kantor catatan sipil Perancis. Amedy menyandera sejumlah orang di toko Yahudi itu dua hari setelah Said dan Cherif Kouachi menyerang majalah satire Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.
Pada 2 Januari lalu, Hayat diketahui terbang dari Madrid, Spanyol, menuju Istanbul, Turki, setelah Amedy mengantarnya dengan mobil ke ibu kota Spanyol itu.
Menurut Pemerintah Turki, Hayat kemudian menyeberangi perbatasan menuju Suriah pada 8 Januari, sehari setelah serangan Charlie Hebdo. Sejak itu, jejak Hayat Boumeddine tak dapat ditelusuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.