Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat untuk Pemuka Islam Dibela PM Inggris

Kompas.com - 20/01/2015, 05:08 WIB
KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, membela surat yang mendesak para pemimpin Islam untuk menjelaskan 'bagaimana Islam bisa menjadi identitas Inggris'.

Beberapa aspek dalam surat yang ditulis oleh Menteri Komunitas, Eric Pickles, itu dikritik oleh Dewan Inggris Islam, MCB, antara lain tentang 'implikasi ekstrimisme yang terjadi di masjid-masjid'.

Namun PM Cameron mengatakan bahwa surat tersebut 'beralasan, masuk akal, dan moderat'.

Ditambahkan bahwa Pickles 'sepenuhnya benar' untuk menulis surat yang mendesak para pemimpin melakukan lebih banyak lagi dalam mengatasi ekstrimisme.

"Setiap orang yang membaca surat itu, dan saya sudah membacanya, akan melihat yang dikatakannya bahwa umat Muslim Inggris memberi sumbangan besar kepada negara kita, dan itulah yang terjadi dalam pengertian bahwa teror ekstrimis tidak ada hubungannya dengan agama Islam yang sebenarnya."

"Itu diselewengkan oleh minoritas yang sudah diradikalkan," tambah Cameron.

Surat Pickles itu dikirimkan ke 1.000 pemimpin Muslim setelah serangan militan Islam di Paris, antara lain atas kantor majalah satire Charlie Hebdo dan serangan atas sebuah toko.

Dalam surat itu, Pickles juga menyatakan 'bangga' atas cara umat Islam di Inggris menanggapi serangan teror Paris namun menambahkan 'ada pekerjaan yang lebih banyak untuk dilakukan'.

Bagaimanapun, Sekjen MCB, Shuja Shafi, mengatakan, surat Pickles itu 'bisa diartikan berbeda'.

Lewat surat tanggapan atas Pickle, dia mengatakan bahwa surat ditulis dengan niat baik dan setuju dengan penilaian bahwa nilai-nilai Ingris juga nilai-nilai Islam.

"Bagaimanapun, kita menangani masalahnya dengan implikasi bahwa ekstrimisme terjadi di masjid-masjid dan Islam tidak cukup berbuat untuk menantang terorisme yang terjadi atas nama kita."

Shafi menambahkan bahwa MCB bekerja untuk membawa bersama komunitas dan menentang semua bentuk ekstrimisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com