Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Kerahkan 40.000 Personel Amankan Kunjungan Paus Fransiskus

Kompas.com - 14/01/2015, 21:58 WIB
MANILA, KOMPAS.com - Aparat keamanan Fiipina kini tengah dipusingkan dengan kerumitan pengamanan kunjungan Paus Fransiskus ke negeri itu yang akan dimulai pada Kamis (15/1/2015).

Aparat keamanan Filipina mewaspadai berbagai potensi ancaman mulai dari warga yang terinjak-injak, serangan kelompok militan dan serangan-serangan individual. Pemerintah Filipina mengerahkan 40.000 personel militer dan polisi untuk mengamankan kunjungan lima hari Paus Fransiskus ke negeri dengan mayoritas penduduk bergama Katolik itu.

"Tahun ini, kunjungan Paus akan menjadi 'mimpi buruk' pengamanan yang harus kami jalani," kata Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Gregorio Catapang usai memeriksa kesiapan pasukannya.

Pemerintah Filipina memperkirakan kerumunan besar warga akan terjadi di sepanjang rute iring-iringan kendaraan yang membawa Paus Fransiskus di Manila. Sementara kunjungan Paus ke wilayah Filipina tengah yang menjadi korban terjangan topan juga memberikan masalah keamanan tersendiri.

Presiden Filipina Benigno Aquino, lewat pidato kenegaraannya, meminta agar rakyat negeri itu bersikap tenang dan tidak menciptakan suasana ricuh yang justru bisa membahayakan keselamatan Paus.

"Saya mohon kepada Anda sekalian, apakah Anda ingin sejarah mencatat tragedi yang melibatkan Paus terjadi di Filipina?" kata Presiden Aquino.

Presiden Aquino juga meminta agar massa tidak menghalangi iring-iringan rombongan Paus yang justru akan membuat pemimpin Gereja Katolik sedunia ini menjadi sasaran empuk para penyerang.

Apalagi, Paus Fransiskus bersikeras tidak akan menggunakan mobil anti-peluru sehingga dia bisa lebih dekat dengan umatnya.

Setidaknya dua kali upaya pembunuhan Paus yang berkunjung ke Filipina. Pada kunjungan Paus Paulus VI di Filipina pada 1970, seorang pria Bolivia Benjamin Mendoza yang menyamar menjadi seorang pastor mencoba menikam Paus saat tiba di bandara Manila.

Paus Paulus VI terluka akibat serangan itu namun tetap melanjutkan kunjungannya di Filipina.

Lalu, sepekan menjelang kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada 1995, kepolisian Filipina mengungkap rencana pembunuhan oleh kelompok militan asing dengan cara menyerang iring-iringan kendaraan Paus dengan bom.

Kelompok itu juga berencana meledakkan 11 pesawat komersial AS di atas Samudera Pasifik yang diperkirakan bakal menewaskan ribuan orang.

Rencana pembunuhan itu terungkap setelah bahan-bahan pembuat bom itu mengeluarkan asap dari apartemen tempat kelompok itu menyimpan bahan-bahan peledak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com