Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Penyerang "Charlie Hebdo" Dilatih Para Profesional

Kompas.com - 08/01/2015, 16:06 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Sejumlah pakar terorisme menduga kuat para pria bertopeng yang menyerang kantor majalah Charlie Hebdo di Paris pada Rabu (7/1/2015) dilatih secara profesional, kemungkinan besar di kamp-kamp pelatihan Timur Tengah.

Para pakar menyebut, para penyerang ini telah mempersiapkan aksinya dengan sangat baik dan terorganisasi sehingga berbeda dengan beberapa serangan individual yang terjadi di Perancis beberapa waktu terakhir ini.

"Mereka jelas-jelas sangat terlatih dan memahami cara menggunakan senjata api. Kemampuan ini membuat mereka berbeda dengan para penyerang individual," kata Matthew Henman, analis senior di Pusat Pemberontakan dan Terorisme Jane's IHS.

Henman menambahkan, masih terlalu dini untuk menduga lokasi pelatihan para penyerang itu. Namun, terdapat kemungkinan mereka mendapat latihan di kamp-kamp miiltan Timur Tengah atau mengasah kemampuan mereka di berbagai lokasi lapangan tembak di Perancis.

Serangan yang rumit

Sementara itu, Ketua Analis Eropa di IHS Country Risk, Alisa Lockwood, mengatakan, jika melihat dari berbagai aspek serangan Rabu itu, dia sepakat bahwa para penyerang itu memang sudah terlatih secara profesional.

"Para penyerang melakukan aksinya dengan sangat cepat, hanya kurang dari 10 menit, dan sudah mengincar beberapa individu sebagai target. Mereka juga mempersiapkan mobil untuk kabur dan memiliki persenjataan yang baik," kata Alisa.

"Itu semua merupakan bukti level koordinasi dan persiapan awal yang tidak terlihat dalam berbagai serangan individu di Perancis belakangan ini," tambah dia.

"Serangan ini sangat rumit dan canggih jika dibandingkan serangkaian serangan individu berlatar Islam yang dilakukan pada Desember lalu yang levelnya sangat amatir," papar Alisa.

Al Qaeda Yaman

Sejauh ini, belum ada satu kelompok pun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Paris itu. Namun, seorang saksi mata mengaku, salah seorang penyerang berteriak bahwa mereka adalah anggota Al Qaeda di Yaman.

Kelompok ini lebih dikenal dengan nama Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), sebuah cabang Al Qaeda yang oleh AS dan negara-negara Barat dianggap sebagai kelompok yang paling berbahaya.

Matthew Henman mengatakan, AQAP sangat mungkin menjadi dalang aksi itu. Namun, dia menegaskan bahwa klaim saksi itu belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

"Jika ada kelompok tertentu yang menjadi dalang peristiwa ini, saya bisa berharap akan muncul klaim dalam 24 jam mendatang," kata Henman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com