Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abbott Heran Pelaku Penyanderaan Lolos dari Pengawasan

Kompas.com - 16/12/2014, 21:12 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Selasa (16/12/2014), mengungkapkan bahwa pelaku penyanderaan di Sydney tak masuk daftar pengawasan, meski ia memiliki sejarah kriminal panjang dan disebut sebagai seorang "pemuja ekstremisme".

Warga Muslim keturunan Iran, Man Haron Monis, tewas setelah 16 jam menyandera 17 orang di Kafe Lindt, Sydney. Dua sandera, manajer Kafe Lindt Tori Johnson (34) dan pengacara Katrina Dawson (38), juga tewas dalam peristiwa naas itu.

PM Abbott terbang ke Sydney pada Selasa sore setelah mengadakan pertemuan Komite Keamanan Nasional di kabinet, pada pagi harinya.

Bersama Menteri Utama New South Wales Mike Baird dan Komisaris Polisi Federal Australia Andrew Colvin, PM Abbott menjelaskan Monis sebagai "individu yang sangat terganggu", yang "secara konsisten berbuat aneh".

"Bagaimana bisa seseorang yang telah memiliki sejarah panjang kriminal seperti itu tidak ada dalam daftar pengawasan? Dan bagaimana orang seperti itu dapat sepenuhnya bebas di tengah masyarakat?” tanya Abbott.

PM Abbott mengatakan, pria itu sangat dikenal Kepolisian NSW, Kepolisian Federal, dan lembaga intelijen ASIO, serta mengatakan bahwa hal yang wajar untuk bertanya apakah insiden tersebut bisa dicegah.

"Bahkan jika orang ini, individu yang sakit dan terganggu ini, ada di nomor teratas daftar pengawasan kami, bahkan jika orang ini telah dipantau 24 jam sehari, itu sangat mungkin, tentu mungkin, bahwa kejadian ini bisa terjadi, karena tingkat kontrol yang akan diperlukan untuk mencegah orang ini beruat di luar kehidupan normal sehari-hari, akan sangat, sangat tinggi memang," kemukanya.

Menteri Utama New South Wales Mike Baird mengamini komentar Tony Abbott tersebut. "Kami semua marah bahwa orang ini bebas. Sungguh. Dan kita perlu memahami mengapa ia sampai bebas," katanya.

Ia lantas menerangkan, "Kita juga perlu memahami mengapa ia tidak ditahan, dan kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang di pemerintahan federal untuk memastikan apa yang bisa dilakukan ke depan dengan lebih baik.”

"Masyarakat memiliki hak untuk merasa kesal. Saya pun sangat marah. Saya marah dan kita harus memastikan bahwa ada pelajaran dari kejadian ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com