Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyiksaan oleh CIA Diungkap Senat, Tahanan Pertama Langsung Dipindahkan

Kompas.com - 11/12/2014, 04:25 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat telah menyerahkan ke Afghanistan seorang lelaki yang diduga adalah milisi Al Qaeda, yang dalam laporan Senat disebut sebagai obyek pertama dari teknik interogasi dengan penyiksaan oleh badan intelijen Amerika (CIA) di Kabul.

Penyerahan itu dikabarkan oleh pengacara Redha al-Najar, warga Tunisia yang menjadi tahanan terlama Amerika dalam program perang melawan teror. Dia ditangkap pada 2002 karena dituduh menjadi pengawal Osama bin Laden.

Selama ditahan, Redha tak pernah punya kesempatan membela diri di pengadilan dan tak mendapat status tawanan perang. Laporan Senat mengatakan ia telah mengalami siksaan psikologis yang membuatnya menjadi "manusia rusak".

Pengacara Redha, Tina Foster, mengatakan pemerintah AS telah memberitahunya soal pemindahan Redha dari pusat tahanan AS yang dikelola Pangkalan Udara Bagram, enam hari sebelum pemerintah AS mengajukan permohonan pengobatan Redha ke Mahkamah Agung.

Redha adalah orang pertama yang menerima teknik interogasi dengan penyiksayaan oleh penyidik CIA, setelah serangan 11 September 2001 di Amerika. Pengobatan yang dimohonkan untuk Redha akan menjadi model penanganan para tahanan yang mengalami perlakuan serupa dari CIA, berdasarkan laporan Senat yang dirilis pada Selasa (9/12/2014).

Kuasa hukum Redha telah menuntut Pemerintah AS membuka pengadilan untuk Redha di bawah yurisdiksi Amerika hingga ke tingkat Mahkamah Agung, Senin (8/12/2014).

"(Pemindahan) ini hanya cara lain untuk menghindari yurisdiksi," kecam Foster. "Sekarang mereka bisa mengatakan di pengadilan, 'Ini bukan masalah kami'."

"Jika mereka membebaskannya, saya akan menyatakan kemenangan dan pulang. Apa yang mereka lakukan, membuat (proses hukum) lebih sulit," lanjut Foster.

Meski Presiden Barack Obama pada awal 2009 telah menghentikan program rahasia CIA untuk menginterogasi dengan cara apapun para tahanan terduga Al Qaeda ini, tetapi para tahanan itu masih ada di tahanan Guantanamo di Kuba dan di Bagram, setelah sebelumnya disiksa di tempat-tempat rahasia di banyak negara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com