SEOUL, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan Korean Air, Selasa (9/12/2014), meminta maaf terkait insiden pengusiran pramugari oleh putri pemimpin maskapai tersebut gara-gara pramugari itu tidak menyediakan kacang di dalam kabin dengan cara yang dianggap benar.
Pesawat Korean Air baru saja meninggalkan gate di Bandar Udara John F Kennedy di New York, Jumat (5/12/2014), ketika salah seorang penumpang, Heather Cho, yang kebetulan anak direktur Korean Air, tidak senang dengan pelayanan pramugari.
Sang pramugari menyuguhi Cho—yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Korean Air— kudapan berupa kacang dalam paket kecil dan bukan di atas piring.
Cho dilaporkan tidak senang dengan pelayanan tersebut dan lantas meminta kapten memutar pesawat kembali ke gerbang keberangkatan dan memerintahkan agar pramugari tersebut diturunkan. Akibatnya, pesawat dengan tujuan Incheon, Korea Selatan, ini mengalami keterlambatan selama 20 menit.
Terkait insiden tersebut, manajemen Korean Air meminta maaf karena penerbangan ini membuat para penumpang menjadi tidak nyaman. Namun, perusahaan juga mengkritik awak pesawat karena "tidak menjawab secara jujur atau mencari-cari alasan" ketika ditanya soal tata cara menyajikan makanan kepada para penumpang.
Kementerian Perhubungan Korea Selatan tengah melakukan penyelidikan atas insiden ini untuk mengetahui apakah tindakan Heather Cho melanggar undang-undang penerbangan.