Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Pengawal Paus "Dipecat" karena Terlalu Kaku

Kompas.com - 04/12/2014, 17:56 WIB
VATIKAN, KOMPAS.COM — Paus Fransiskus "memecat" Kepala Garda Swiss karena menilai perwira itu "terlalu kaku". Kolonel Daniel Rudolf Anrig telah diberi tahu oleh pihak Vatikan bahwa kontraknya tidak akan diperpanjang pada tanggal 31 Januari, saat kontrak itu habis.

Paus Fransiskus telah menyingkirkan sejumlah pejabat senior Vatikan yang tidak sejalan dengan pola hidup sederhananya, termasuk seorang pejabat gereja yang dijuluki "Uskup Gemerlap" karena gaya hidupnya yang mewah.

Franca Giansoldati, wartawan harian Il Messaggero, mengatakan kepada Telegraph bahwa cara pemberitahuan tentang pemecatan Kolonel Anrig cukup tidak biasa. Dia mengatakan, "Dari apa yang kami para wartawan mampu rekonstruksikan, ada visi yang berbeda dengan Paus yang menginginkan hubungan di dalam Vatikan menjadi lebih manusiawi, penuh persaudaraan, bahkan kekeluargaan. Lalu, ada visi kolonel itu, yang merupakan kolonel dari pasukan terkecil di dunia dengan aturannya yang sangat kaku dan sangat militeristis."

Paus Fransiskus diyakini pernah dibuat marah setelah dia melihat seorang Garda Swiss, pasukan pengawal paus, berdiri di luar kamar kepausannya sepanjang malam. Paus diyakini telah mengatakan kepada pemuda itu untuk duduk. Tentara itu menjawab bahwa ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena itu "melawan perintah". Paus Fransiskus menimpali dengan mengatakan, "Saya yang memberikan perintah di sekitar sini." Paus kemudian pergi membeli cappuccino untuk pengawal itu.

Laporan tentang keputusan memberhentikan Kolonel Anrig dimuat koran resmi Vatikan, Osservatore Romano.

Sejak Fransiskus terpilih jadi paus, dia telah memecat orang nomor duanya, yaitu Sekretaris Negara Kardinal Bertone, tiga orang anggota Komisi Kardinal, dan semua dewan pengawas keuangan.

Uskup Franz-Peter Tebartz-van Elst dari Limburg, Jerman, yang dijuluki Uskup Gemerlap telah dipecat pada awal tahun ini setelah menghamburkan dana sebesar Rp 502,3 miliar untuk sebuah tempat tinggal mewah dan kompleks kantor baru.

Paus Fransiskus dilaporkan tidak senang saat Kolonel Anrig pindah ke sebuah apartemen besar di atas barak Garda Swiss di Vatikan.

Paus Fransiskus ingin korps pengawalnya dijalankan dengan sebuah gaya militer yang agak longgar, tetapi para pengawal Swiss mendapati bahwa sang komandan terlalu kaku. Hal tersebut disampaikan sejumlah sumber kepada kantor ANSA.

Kolonel berusia 42 tahun dan ayah empat anak itu sebelumnya merupakan kepala bidang kriminal kepolisian Swiss, sebelum diangkat menjadi komandan oleh Benediktus XVI tahun 2006. Dia pernah bertugas sebagai anggota Garda Swiss di Roma pada tahun 1992-1994.

Paus menikmati sebuah hubungan yang akrab dengan para pengawalnya. Dia mengetahui nama-nama mereka dan bertanya tentang keadaan keluarga mereka.

Garda Swiss merupakan tentara Swiss yang bertugas sebagai pengawal paus sejak abad ke-16, dan bertanggung jawab atas keamanan istana apostolik. Mereka haruslah pemuda Katolik yang masih lajang yang berusia antara 19 dan 30 tahun, dan setidaknya dengan tinggi badan 176 cm. Mereka bersumpah setia kepada paus dan terkenal karena seragam mereka yang bergaya renaisans, dengan helmnya yang tertutup bulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com