Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Mona Lisa adalah Seorang Perempuan China?

Kompas.com - 04/12/2014, 09:59 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Sebuah teori yang disampaikan seorang sejarawan asal Italia yang menyebut Mona Lisa, salah satu mahakarya Leonardo da Vinci, sebenarnya adalah seorang budak perempuan asal China dan merupakan ibunda sang pelukis.

"Di belakang Mona Lisa, terdapat pemandangan China dan bahkan wajah Mona Lisa sangat mirip dengan perempuan China," kata Angelo Paratico, penulis novel dan sejarawan Italia yang tinggal di Hongkong.

Paratico, yang baru saja menyelesaikan buku berjudul Leonardo da Vinci: Seorang Cendekiawan China yang Hilang dalam Renaisans Italia, mengutip asumsi pakar neurologis Austria, Sigmund Freud, yang menyebut lukisan itu diinspirasi ibu sang pelukis.

Sejauh ini memang tidak banyak diketahui tentang sosok Catarina, ibu dari Leonardo da Vinci, sementara identitas asli model lukisan Mona Lisa yang kini disimpan di Museum Louvre, Paris, masih menjadi perdebatan.

"Salah seorang klien kaya ayah Leonardo memiliki budak bernama Caterina. Setelah 1452, saat Leonardo lahir, Caterina menghilang begitu saja dari berbagai dokumen," kata Paratico kepada harian South China Morning Post.

Bukti adanya hubungan antara Mona Lisa dan China tampaknya sangat tipis. Namun, Paratico masih sangat yakin bahwa ibu Leonardo da Vinci memang berasal dari kawasan Asia Timur.

"Namun, untuk membuktikan bahwa Asia Timur itu adalah China, kita harus menggunakan metode deduktif," tambah Paratico.

Topik ini segera menjadi isu menarik para pengguna media sosial di China. Pada Rabu (3/12/2014), topik ini sudah dibaca empat juta kali dan memicu 160.000 posting hingga tengah hari.

"Kini saya paham mengapa senyum dia (Mona Lisa) sangat misterius dan penuh rahasia, senyumnya sangat khas China," kata seorang pengguna media sosial Sina Weibo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com