Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tahun Diburu, Penjahat Perang Nazi Meninggal di Suriah

Kompas.com - 02/12/2014, 12:49 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Salah seorang penjahat perang Nazi, Alois Brunner, yang menjadi target pencarian selama bertahun-tahun, diyakini telah meninggal dunia di Suriah.

"Kami tidak dapat membuktikan secara forensik, tetapi kami yakin dia telah meninggal dunia," kata kepala penyelidik pemburu penjahat perang Nazi, Efraim Zuroff, kepada BBC.

Alois Brunner, saat berpangkat kapten pada kesatuan elite militer Nazi, SS, dianggap bertanggung jawab atas upaya paksa mendeportasi lebih dari 128.000 orang Yahudi ke sejumlah kamp konsentrasi di Yunani, Perancis, Austria, dan Slowakia.

"Brunner memainkan peran kunci dalam pembunuhan massal terhadap warga Yahudi atas perintah Hitler," kata Efraim Zuroff, Direktur Simon Wiesenthal Center, di Jerusalem, yang selama ini terlibat perburuan terhadap penjahat perang Nazi.

Menurut temuan tim pemburu penjahat perang Nazi, Alois Brunner diyakini meninggal dunia empat tahun lalu di Suriah.

Efraim Zuroff mengatakan, pihaknya memiliki bukti baru bahwa jasad Brunner dikubur di sebuah lokasi yang dirahasiakan di wilayah Damaskus sekitar tahun 2010. Namun, sejauh ini lokasinya tidak terlacak.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, sebelum meninggal dunia pada usia 98 tahun, Brunner mengaku bertobat atas tuduhan melakukan kejahatan perang.

Selama bertahun-tahun, keberadaannya tidak diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggal. Alois Brunner diduga kabur ke Suriah pada 1950 dan dilaporkan pernah menjabat penasihat Presiden Suriah Hafez al-Assad.

Pada April lalu, jati diri Brunner telah dihapus dari daftar penjahat yang paling dicari karena dianggap telah meninggal dunia. Pada 2001 lalu, dia dijatuhi hukuman seumur hidup secara in absentia (tanpa kehadirannya) oleh pengadilan di Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com