Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Kedubes Inggris di Kabul Dibom, 2 Tewas

Kompas.com - 27/11/2014, 15:50 WIB
KABUL, KOMPAS.com - Seorang pelaku bom bunuh diri dengan menunggangi sebuah sepeda motor menyerang sebuah kendaraan milik kedutaan besar Inggris di Kabul, Kamis (27/11/2014), menewaskan dua pejalan kaki dan melukai beberapa penumpang mobil itu.

Suara ledakan keras akibat insiden itu bisa didengar di seluruh penjuru Kabul sementara asap hitam membubung tinggi ke udara dari lokasi serangan di jalan Jalalabad, sebuah jalan utama tempat banyak kompleks warga asing dan fasiiltas militer bertempat.

Serangan itu terjadi hanya tiga hari setelah dua tentara AS tewas akibat serangan bom di Kabul. Kondisi ini menggambarkan rapuhnya situasi keamanan di ibu kota Afganistan itu di saat pasukan koalisi segera mengakhiri misi tempur melawan Taliban.

Dalam sebuah pesang lewat Twitter, Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan bom ini dan mengklaim menewaskan banyak warga asing.

Seorang polisi di lokasi serangan mengatakan seorang warga Afganistan yang berada di dalam mobil kedubes Inggris terluka parah di lengannya. Sementara penumpang lain yang terluka sudah dilarikan ke rumah sakit.

"Menurut informasi awal yang kami kumpulkan, sedikitnya dua warga sipil tewas dan lebih dari 10 orang lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri itu," kata juru bicara kepiolisian Kabul Hashmat Stanakzai.

Pada Minggu (23/11/2014), seorang pelaku bom bunuh diri beraksi di sebuah pertandingan bola voli di provinsi Paktika dan menewaskan 57 orang. Serangan itu adalah yang paling berdarah sepanjang 2014.

Misi pasukan NATO pimpinan AS di Afganistan akan selesai akhir tahun ini dan setelahnya sebanyak 12.500 prajurit tetap tinggal di negeri itu untuk melatih dan mendukung militer serta polisi Afganistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com