Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2014, 18:56 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com — Lebih dari 500 orang dievakuasi, termasuk dua orang WNI, dari sebuah gedung apartemen berlantai 20 di kawasan Docklands, Melbourne, Australia, yang terbakar pada Selasa (25/11/2014) dini hari.

Kebakaran diperkirakan terjadi pada pukul 02.30 dini hari, pada saat kebanyakan penghuni apartemen sedang tidur. Saat kebakaran terjadi, Miranda Anwar dan teman satu apartemennya, Laras, sedang tertidur. Miranda mengaku terbangun setelah mendengar alarm peringatan kebakaran berbunyi.

"Saat terdengar peringatan, 'Evacuate now, through the nearest emergency exit', saya bangun dan langsung mencari laptop, ponsel, charger, paspor, dompet, jaket, baru turun ke bawah," kata Miranda saat berbincang dengan Erwin Renaldi dari ABC International.

Miranda mengaku bahwa ia tidak tahu apakah kebakaran ini benar terjadi atau tidak. Sebab, sebelumnya alarm kebakaran gedung sudah pernah beberapa kali menyala karena kesalahan dari penghuni apartemen.

Alarm yang bunyi biasanya terjadi saat penghuni apartemen memasak dan tidak membuka jendela atau menyalakan pengisap asap di dapur sehingga asap memenuhi unit apartemen dan membunyikan alarm kebakaran.

Di kota-kota besar di Australia, terutama di gedung-gedung apartemen dan perumahan baru, alarm kebakaran ini langsung terhubung dengan dinas pemadam kebakaran terdekat. Karenanya, Miranda merasa bahwa respons dari petugas pemadam kebakaran di Melbourne patut diacungi jempol.

"Saat saya berada di bawah, sudah ada sekitar 7-8 mobil pemadam kebakaran dan petugas dengan sigap berusaha memadamkan api," kata Miranda.

Sementara itu, Komandan Pemadam Kebakaran Metropolitan Melbourne, Ken Brown, mengaku saat pertama tiba di lokasi kejadian, mereka bisa melihat api yang telah menjalar vertikal di bagian balkon-balkon unit apartemen.

"Saat petugas pemadam kebakaran tiba, mereka melihat api di beberapa lantai, dari lantai dua hingga ke atap dalam satu garis (vertikal)," ujar Brown.

Komandan Brown mengatakan, berita bagusnya adalah proses evakuasi penghuni apartemen berjalan sangat lancar.

"Pada saat orang-orang sedang tidur, mereka harus bangun sehingga cukup menakutkan bagi mereka," ujarnya.

"Tapi semuanya mengevakuasikan diri dengan tenang dan berkumpul di bawah dengan arahan kepolisian Victoria, para pemadam kebakaran meyakinkan bahwa semua orang telah berada di luar."

Miranda yang sudah berada di bawah dengan ratusan penghuni lainnya langsung dibawa ke Southern Cross. Mereka diberi selimut oleh petugas ambulans, mengingat suhu udara pada pagi hari yang cukup dingin. Apalagi banyak di antara mereka yang masih mengenakan pakaian tidur berbahan tipis.

"Kami diberi tahu setidaknya membutuhkan 24 jam untuk bisa kembali ke apartemen, karena membutuhkan waktu investigasi penyebab kebakaran dan untuk penyelidikan yang nantinya berkaitan dengan asuransi," kata Miranda yang mengambil sekolah di William Angliss Institute, jurusan patisserie and baking.

Miranda akhirnya memilih untuk mencari hotel karena jadwalnya yang cukup padat untuk memberikan presentasi di sekolahnya dan mengumpulkan tugas-tugas akhir semesternya.

Sementara itu, pada pagi hari, para penghuni apartemen diboyong ke Docklands Stadium untuk mendapatkan sarapan pagi. Hingga saat ini masih belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com