Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Burkina Faso Tolak Mundur

Kompas.com - 31/10/2014, 11:39 WIB
KOMPAS.COM - Presiden Burkina Faso, Blaise Compaore, bersikukuh mempertahankan jabatannya selama setahun di bawah pemerintahan transisi, meski pengunjuk rasa membakar gedung parlemen.

Compaore mengatakan hanya akan menyerahkan kekuasaan begitu pemerintahan transisi merampungkan tugas selama 12 bulan.

Dia juga mengaku telah mencabut status darurat yang diumumkan sebelumnya.

Dalam status darurat tersebut, Compaore meminta militer menerapkan langkah-langkah yang diperlukan guna mengembalikan ketertiban umum.

Sikap Compaore ditanggapi pemimpin oposisi, Zephirin Diabre, dengan kemarahan.

Kepada stasiun radio lokal, Diabre menyatakan pengumuman tersebut tidak bisa diterima.

“Kami menyeru kepada rakyat untuk menunjukkan perlawanan. Pengunduran diri Presiden Blaise Compaore ialah satu-satunya cara untuk mendatangkan perdamaian di negara ini,” kata Diabre.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutus Mohamed Ibn Chambas ke Burkina Faso.

Chambas, menurut keterangan PBB, akan berupaya mendinginkan situasi.

Demonstrasi

Keputusan Compaore untuk mempertahankan jabatannya memicu demonstrasi massa.

Yacouba Ouedraogo, wartawan BBC yang melaporkan dari ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, mengatakan massa telah membakar gedung parlemen.

Mereka juga membakar balai kota, hotel mewah, rumah-rumah anggota parlemen, dan markas partai yang berkuasa.

Kini, kerumunan orang bergerak ke arah istana presiden.

Puluhan tentara dilaporkan bergabung dengan para demonstran, termasuk mantan Menteri Pertahanan Jenderal Kouame Lougue.

Demonstrasi serupa dilaporkan juga terjadi di Kota Bobo Dioulasso dan beberapa kota lainnya.

Compaore berkuasa melalui kudeta pada 1987. Sejak itu, dia telah memenangi empat pemilihan umum yang dipertanyakan keabsahannya.

Compaore merupakan sekutu dekat Amerika Serikat dan Perancis.

Kedua negara tersebut memakai Burkina Faso sebagai titik tolak dalam operasi militer menghadapi kelompok militan Islam di kawasan Sahel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com