Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Kuasai Setengah Kota Kobani

Kompas.com - 30/10/2014, 15:13 WIB
KOMPAS.COM - Lebih dari setengah kota Kobani kini berada di tangan ISIS, kata seorang pemimpin veteran kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Suriah yang tiba bersama pasukan Peshmerga Kurdi pada hari Rabu dalam upaya paling akhir untuk mempertahankan kota yang terkepung itu.

Ratusan pejuang Peshmerga yang dikirim daerah otonom Kurdi di Irak untuk memperkuat pertahanan kota itu juga tiba di perbatasan Turki-Suriah pada Rabu (29/10/2014) malam. Mereka membawa persenjataan berat, termasuk rudal anti-tank dan artileri.

Sebelumnya pada hari yang sama, satu batalion pemberontak Suriah yang baru saja bersekutu dengan milisi Kurdi tiba di Kobani setelah diizinkan Turki melalui pos lintas batas. Batalion itu di pimpin Kolonel Abduljabbar al-Oqaidi, perwira tentara Suriah yang membelot yang pernah dipandang sebagai tokoh kunci dalam pertempuran Aleppo. Kolonel Oqaidi juga memimpin upaya untuk membebaskan pengepungan rezim Assad terhadap kota Qusayr di Suriah barat tetapi upaya itu gagal. Dia mengatakan kepada The Telegraph lewat ponsel dari Kobani bahwa masih ada harapan untuk kota itu, tetapi situasinya lebih buruk dari yang dia takutkan sebelumnya.

"ISIS kontrol lebih dari 50 persen kota," katanya. "Serangan udara sekutu belum seefektif yang kami harapkan."

Pasukan Peshmerga menerima sambutan bak pahlawan dari warga Kurdi lokal yang mengibarkan bendera saat mereka melakukan perjalanan via Turki tenggara dari perbatasan Irak menuju Kobani.

Kesepakatan Turki memungkinkan mereka melalui negara itu merupakan buah dari negosiasi kompleks antara kepemimpinan faksi Kurdi, koalisi yang dipimpin Amerika Serikat dan Turki. Namun bagi banyak orang Kurdi biasa, kedatangan Peshmerga merupakan simbol dari sebuah front persatuan yang lama dicari untuk menyelamatkan Kobani, yang telah menjadi simbol perlawanan mereka tidak hanya terhadap ISIS tetapi terhadap semua musuh yang mereka hadapi selama bertahun-tahun di ketiga negara itu.

Konvoi itu melintasi Turki untuk bertemu dengan 70 orang yang terbang ke Turki dan secara bersama-sama menyeberang ke Kobani.

Mereka akan menghadapi situasi yang genting, kata sejumlah laporan dari berbagai pihak. Para komandan Kurdi telah meminta lebih banyak senjata. Mereka mengatakan, mereka butuh senjata di lapangan meskipun ada serangan udara pimpinan AS terhadap posisi ISIS.

Awalnya, sejumlah serangan udara terhadap ISIS di sekitar kota itu telah menyebabkan kaum militan itu mundur pada awal bulan ini. Namun, menurut film yang diambil di dalam Kobani oleh John Cantlie, wartawan Inggris yang ditawan ISIS dan videonya digunakan untuk propaganda mereka, ISIS kemudian mengadaptasi taktiknya dan mereka kembali melancarakan serangan.

Mereka kini menguasai bagian timur dan selatan kota itu, dan sedang bertarung di sisi barat. Mereka juga mampu menyerang pos perbatasan pada awal pekan ini, meskipun mereka dipukul mundur.

Namun Kolonel Oqaidi bantah dia datang "terlambat". Usahanya bersama pemimpin brigade lain, Abdulqader Saleh, untuk mengatasi pengepungan rezim Assad terhadap Qusayr tahun lalu berakhir dengan kegagalan karena saat mereka tiba, unit FSA di kota itu bersiap-siap untuk menarik diri. Mereka kemudian terpaksa ikut dalam penarikan diri yang memalukan dan diwarnai pembantaian ke perbatasan Lebanon, di bawah tembakan tentara rezim.

"Kami kini punya tugas untuk mempertahankan kota ini seperti ketika kami mencoba untuk membela Qusayr," katanya. "Kami akan menggunakan senjata yang kami punya untuk melawan gangster ISIS." Aliansi baru antara Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan milisi Kurdi Suriah untuk membela Kobani, yaitu YPG, mencerminkan aliansi yang terus bergeser dalam perang Suriah.

FSA sebelumnya mengecam YPG karena bekerja sama dengan rezim Suriah, sementara Kolonel Oqaidi berkolaborasi dengan Jabhat al-Nusra, cabang Alqaeda di Suriah, pada masa lalu dan memuji kerja ISIS dalam memerangi rezim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com