Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Membuat Hidup Corbin Sebagai Seorang Mualaf Tidak Aman

Kompas.com - 25/10/2014, 08:00 WIB
Fathur Rochman

Penulis


NEW ORLEANS, KOMPAS.com - Theresa Corbin tidak pernah menyerah untuk menjadi seorang perempuan muslim Amerika. Sebagai seorang mualaf, dia pernah beberapa kali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan mendapat teror.

"Saya pernah diludahi, pernah dilempar telur dari dalam mobil yang lewat. Dan saya telah merasakan teror ketika masjid yang saya hadiri di Savannah, Georgia, ditembaki, kemudian dibakar," ucap Corbin dalam sebuah artikel yang dimuat oleh CNN.

Corbin membagi kisahnya mengenai pengalamannya saat menjadi seorang mualaf dan menceritakan pengalamannya setelah menjadi seorang muslim. Pada bulan Oktober 2012, Corbin kembali ke rumahnya di New Orleans, disana norma yang diberlakukan berbeda dengan tempat tinggal dia sebelumnya.

Di New Orleans, perempuan yang memutuskan menjadi mualaf pada usia 21 tahun tersebut merasa aman, tapi hanya sementara waktu. Semenjak munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), hidupnya menjadi tidak aman.

"Tapi sekarang, dengan liputan berita terus menerus dari kelompok Islam yang dikenal sebagai ISIS, saya telah mengalami banyak perlakuan yang sama yang saya terima di kota-kota lain. Dan sekarang saya merasa kurang aman dari sebelumnya," ucap Corbin.

Hal ini telah memancing kemarahan Corbin karena ada beberapa orang atau kelompok yang mengaku diri mereka muslim, tetapi mengubah dan menyalahgunakan Islam untuk keuntungan politik sesaat.

Corbin sangat terpukul saat mengetahui bahwa jutaan warga negaranya melihat Islam dari imej buruk yang dibuat oleh orang-orang tersebut. Corby tidak tahan ketika orang membenci dia karena keyakinan yang dia anut, tanpa tahu terlebih dahulu apa keyakinan yang dia anut.

"Dalam perjalanan saya menuju Islam, saya belajar bahwa umat Islam datang dalam segala bentuk, ukuran, sikap, etnis, budaya, dan kebangsaan," ujar Corbin.

Islam di mata Corbin adalah agama yang mengajarkan perdamaian. Dia memiliki keyakinan, bahwa warga Amerika dapat melihat Islam di atas rasa takut dan kebencian, dan bisa hadir untuk belajar bersama mengenai Islam.

BACA JUGA:

Kisah Theresa Corbin, Seorang Feminis yang Masuk Islam karena Penasaran

Islam Telah Pertemukan Corbin dengan Jodohnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com