Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan di Yerusalem Tewaskan Bayi Tiga Bulan

Kompas.com - 23/10/2014, 20:29 WIB
YERUSALEM, KOMPAS.COM - Pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Presiden Palestina melakukan hasutan, menyusul terjadinya serangan yang menewaskan seorang bayi di Yerusalem.

Netanyahu mengatakan Mahmoud Abbas memberikan dukungan bagi terjadinya insiden seperti pembunuhan terhadap bayi usia tiga bulan oleh seorang Palestina, Rabu (22/10/2014).

Pria itu menabrakkan mobilnya ke kerumunan di sebuah halte tram, menewaskan bayi itu dan melukai delapan lainnya. Dia sendiri tewas beberapa jam setelah ditembak oleh polisi.

Seorang juru bicara Israel mengatakan insiden diperlakukan sebagai suatu "serangan teroris".

"Pengemudi mobil itu ... adalah warga Silwan (di Yerusalem Timur) dan memiliki latar belakang teroris. Ia pernah dipenjara untuk tindakan teror," kata jubir Israel, Micky Rosenfeld, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Pelaku diidentifikasi sebagai Adbel-Rahman Shaloudi, 21 tahun, yang ditembak saat mencoba melarikan diri dari lokasi.

Shaloudi adalah keponakan dari pembuat bom terkemuka dari Hamas, yang tewas di Tepi Barat pada tahun 1988.

Televisi Israel, Channel 2, mengatakan Hamas telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, kendati belum ada pernyataan resmi.

Panggilan untuk menahan diri

Bayi itu, Haya Zissel Braun, terlempar 10 sampai 20 meter ke udara dan mendarat dengan kepalanya, tutur kakeknya, Shimshon Halpern

Walikota Yerusalem Nir Barkat mengatakan korban dan orang tuanya adalah warga negara AS.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh pemerintah persatuan Palestina, "mengobarkan" serangan tersebut.

"Ini adalah cara mitra di pemerintahan Abu Mazen (Mahmoud Abbas) beroperasi, Abu Mazen yang hanya beberapa hari lalu menghasut untuk menyakiti orang-orang Yahudi di Yerusalem," katanya.

Netanyahu merujuk pada pernyataan Abbas, bahwa para "pemukim" Yahudi harus dilarang "dengan cara apapun" memasuki kawasan suci yang disengketakan di Yerusalem, yang oleh orang Islam disebut Haram al-Sharif atau Masjidil Aqsa, dan dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Komentar Abbas

Abbas dalam pernyataannya menyebut orang-orang Yahudi mengunjungi situs sebagai "kawanan hewan."

Pernyataan Mahmud Abbas saat itu dilontarkan menyusul terjadinya serangkaian bentrokan antara warga Palestina dengan polisi Israel di sekitar tempat suci ketiga umat Islam itu.

Menyusul serangan Rabu yang menewaskan bayi itu, kekerasan meletus di Yerusalem Timur, dengan bentrokan yang dilaporkan terjadi di empat distrik.

Yerusalem Timur dilanda kerusuhan berbulan-bulan sejak ditemukannya mayat tiga remaja Israel yang diculik dan dibunuh di Tepi Barat pada pertengahan Juni.

Dua hari setelah itu terjadi penculikan terhadap seorang remaja Palestina yang dibakar sampai mati.

Sesudah itu bergulirlah siklus kekerasan yang terus meningkat, yang berbuntut pada serangan 50 hari Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 2.000 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com