Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Skandal Anggaran, Menteri Perempuan Jepang Mundur

Kompas.com - 20/10/2014, 10:25 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan dan Perindustrian Jepang, Yuko Obuchi, menyampaikan surat pengunduran diri beberapa hari setelah laporan media menyebutkan bahwa dana politik digunakan untuk membeli tiket teater dan barang dari perusahaan adiknya.

Obuchi mengantarkan surat pengunduran diri tersebut langsung ke kantor Perdana Menteri Shinzo Abe, pada Senin (20/10/2014) pagi waktu setempat. Setelah itu, Obuchi meninggalkan kantor perdana menteri tanpa berkomentar kepada wartawan.

Pada umur 40 tahun, Obuchi adalah menteri termuda di kabinet, dan perempuan pertama yang diangkat sebagai orang nomor satu Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang.

Atas dasar itu, sejumlah analis memperkirakan putri mantan Perdana Menteri Keizo Obuchi tersebut memiliki potensi untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang pada masa mendatang.

Namun, baru enam pekan bekerja, dia harus meminta maaf atas tuduhan yang muncul dalam laporan stasiun televisi NHK bahwa dua kelompok politik afiliasinya menghabiskan 43 juta yen atau sekitar Rp 4,8 miliar untuk membeli tiket pertunjukan teater antara 2009 hingga 2011. Bahkan, kelompok itu tidak memiliki bukti pembayaran pada 2012.

Secara terpisah, masih menurut laporan NHK, sebuah kelompok politik pendukung Obuchi lainnya membeli barang-barang senilai 3,8 juta yen atau Rp 428,4 juta dari perusahaan yang dikelola adik perempuan dan abang iparnya pada 2008-2012.

Kepada parlemen, Obuchi mengaku yakin para pendukungnya telah membayar karcis-karcis pertunjukan teater itu menggunakan uang mereka sendiri.

Namun, Obuchi menyadari bahwa akan ada pelanggaran hukum jika kelompok-kelompok pendukungnya melakukan pembayaran dalam jumlah besar. “Saya merasa ketidakacuhan bukan alasan,” ujarnya pada Jumat (17/10/2014)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com