Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Menyesal Justru Memicu Pembunuh Berantai Ini Habiskan Nyawa Lebih Banyak

Kompas.com - 17/10/2014, 02:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


RIO de JANEIRO, KOMPAS.com - Kepolisian Brazil berhasil meringkus tersangka pembunuhan berantai yang bernama Thiago Henrique Gomes da Rocha (26). Juru bicara polisi negara bagian Goias mengatakan, Thiago mengaku telah membunuh 39 orang sejak tahun 2011.

Polisi mengatakan, penyelidikan polisi difokuskan pada pembunuhan terhadap beberapa perempuan dengan kisaran usia 13-29 tahun. Thiago pun mengaku membunuh delapan orang tunawisma dan beberapa homoseksual tahun lalu.

"Dia ditangkap Selasa malam setelah penyelidikan 70 hari dan Rabu mengaku membunuh 39 orang sejak 2011, termasuk 16 perempuan, homoseksual dan orang-orang tunawisma," kata juru bicara polisi, Kamis (16/10/2014).

Polisi tersebut mengatakan, Thiago yang berprofesi sebagai satpam ditangkap di pusat kota Goiania. Ia menambahkan, saat ditangkap Thiago sempat melukai pergelangan tangannya sendiri dengan pecahan lampu. Menurut polisi, Thiago berdalih tidak mengenali korban-korbannya karena pembunuhan yang dilakukannya disebabkan oleh rasa marah dan penyesalan atas apa pun yang dilakukannya.

Polisi itu mengatakan, gejolak batin Thiago baru mereda jika melakukan pembunuhan. Setelah pembunuhan terjadi, kata polisi, Thiago akan menyesali perbuatannya sehingga memicu kemarahan dan menuntunnya untuk kembali membunuh orang.

Menurut polisi itu, Thiago menembaki korban-korbannya sambil menyusuri jalan. Dari hasil penelusuran polisi, ditemukan revolver kaliber 38 di rumah yang ditinggalinya bersama sang nenek. Polisi juga menemukan sebuah sepeda motor dan dua pelat nomor motor yang dicuri.

"Investigasi terus berlanjut, seperti halnya analisis balistik," ujarnya.

Polisi menambahkan, revolver tersebut diduga telah digunakan setidaknya dalam enam pembunuhan. Polisi pun memilah-milah bukti termasuk rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pengendara sepeda motor menembak mati seorang gadis berusia 14 tahun, Ana Lidia de Souza, saat sedang berjalan ke halte bus.

Rekaman selanjutnya menunjukkan, seorang pria yang mengenakan helm menembak kepala seorang pria tunawisma yang sedang tertidur. Kemudian orang tersebut pergi dengan motornya. Menurut koran lokal di Rio, O Dia, keluarga Thiago mengaku syok atas penangkapannya. Keluarganya menganggap Thiago sebagai orang yang sangat tenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com