Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahirkan Anak Berkulit Hitam, Perempuan AS Gugat Bank Sperma

Kompas.com - 01/10/2014, 17:53 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Seorang perempuan kulit putih menggugat sebuah bank sperma karena salah memberi perempuan itu sperma dari pendonor berkulit hitam.

Jennifer Cramblett asal Ohio, AS menggugat Midwest Sperm Bank di Illionis ke Pengadilan Cook County karena memberinya sperma milik seorang pendonor berkulit hitam bukan sperma pria kulit putih seperti yang dimintanya.

Akibatnya, Jennifer dan pasangannya kesulitan untuk membesarkan putrinya yang kini sudah berusia dua tahun di lingkungan tempat tinggalnya yang seluruhnya dihuni warga berkulit putih.

Setelah mempelajari sejarah tiga donor teratas, seperti dicantumkan dalam berkas gugatan, Jennifer dan pasangannya, Amanda Zinkon memilih donor No. 380, yang berkulit putih.

Namun, doktor langganan Jennifer di Ohio kemudian menerima tabung berisi sperma dari donor No. 330 yang ternyata adalah seorang pria berkulit hitam.

Perempuan berusia 36 tahun itu mengetahui kesalahan itu pada April 2012 ketika tengah mengandung dan memesan sperma yang sama agar pasangan ini mendapatkan beberapa anak dari sperma yang sama.

Jennifer menggugat Midwest Sperm Bank karena memberikan sperma dari donor yang salah dan menyalahi jaminan yang sudah diberikan. Jennifer juga merasa dirugikan secara emosi dan ekonomi.

Seorang kuasa hukum Midwest Sperm Bank mengatakan pihak perusahaan belum bersedia berkomentar karena kasus ini masih bergulir.

Berdasarkan gugatan itu, membesarkan seorang anak yang berasal dari campuran ras berbeda menjadi kesulitan tersendiri bagi Jennifer dan Amanda.

Apalagi keduanya tinggal di sebuah komunitas kecil yang seluruh penghuninya adalah warga berkulit putih. Jennifer, menurut berkas gugatan, dibesarkan di lingkungan dengan pandangan negatif terhadap warga non-kulit putih.

Jennifer bahkan tidak pernah bergaul dengan warga Afrika-Amerika hingga dia menuntut ilmu di Universitas Akron.

"Akibat latar belakang dan cara dia dibesarkan, Jennifer menyadari dirinya memiliki keterbatasan kultural terkait hubungan dengan warga Afrika-Amerika terutama di Uniontown sebuah komunitas homogen kecil yang menurut Jennifer sangat tidak toleran dalam hal perbedaan ras," demikian isi gugatan Jennifer.

Dalam berkas gugatan itu juga disebutkan kesalahan terjadi karena bank sperma itu masih menyimpan catatan dengan cara tulisan tangan dan bukan disimpan di dalam komputer. Hal inilah yang membuat kesalahan dalam membaca nomor pendonor sperma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com