Tembakan air mata ini membuat pengunjuk rasa semakin berang. Berdasarkan pantauan AFP, pengunjuk rasa berteriak "Memalukan" ketika tahu polisi-polisi itu mencoba melindungi diri dari gas air mata tersebut. Di Hongkong sendiri, gas air mata terakhir digunakan pada tahun 2005 lalu.
"Kami tidak bersenjata. Kami hanya berdiri di sini dan tidak ada peringatan tentang penggunaan gas air mata," kata Harry Hung, salah satu demonstran.
Ketika malam semakin larut, para demonstran justru semakin bersitegang dengan polisi. Beberapa polisi di antaranya memiliki tongkat dan bersenjatakan senapan berpeluru karet. Polisi juga dilengkapi dengan peralatan antikerusuhan lainnya, antara lain helm dan masker gas air mata.
"Tak bisa dipercaya. Ini adalah aksi protes damai, dan polisi justru adalah orang yang menggunakan kekerasan," kata Jade Wong, salah satu demonstran. "Ini tak pernah terjadi sebelumnya. Tingkat kekerasan polisi di sini mirip seperti yang ada di daratan Tiongkok."
Demo di Hongkong ini dilakukan untuk menentang keputusan Pemerintah Beijing yang meniadakan pemilihan langsung untuk penguasa wilayah Hongkong pada 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.