Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Inggris yang Disandera ISIS Kecewa Terhadap Negaranya

Kompas.com - 19/09/2014, 01:28 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

Sumber Reuters


BEIRUT, KOMPAS.com
– Pasukan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis sebuah video pada Kamis (18/9/2014). Dalam video tersebut, seorang jurnalis Inggris John Cantlie di dalam tempat penangkapan menuturkan akan menyebarkan "fakta" tentang ISIS yang tidak digambarkan media barat selama ini.

Selain menahan Cantlie, ISIS juga telah menghukum penggal dua jurnalis asal Amerika dan seorang relawan dari Inggris sebagai bentuk balas dendam terhadap serangan udara Amerika ke Irak beberapa waktu lalu.

Dari video yang dirilis ISIS tersebut, terlihat Cantlie dalam kondisi sehat dan ia pun menyebutkan akan membeberkan informasi penting tentang cara negara Barat melawan ISIS. Nantinya video tersebut akan dirilis dalam beberapa seri.

“Sekarang saya tahu apa yang anda pikirkan. Anda mengira bahwa lelaki itu melakukan hal tersebut karena dia seorang tahanan. Dia telah ditodong pistol di kepalanya dan dipaksa untuk mengatakan ini?” kata Cantlie yang mengenakan baju orange dengan potongan rambut tipis.

“Ya memang benar, saya adalah seorang tahanan. Saya tidak menyangkalnya. Namun kenyataan bahwa saya telah ditinggalkan oleh negara saya dan nasib saya kini berada di tangan ISIS, jadi tidak ada ruginya,” tambah Cantlie.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah membangun koalisi dengan sejumlah negara untuk melawan ISIS, ekstrimis Islam aliran Sunni, yang telah membuat kekacauan di Suriah dan Irak dan mengambil paksa wilayah kedua negara tersebut.

Amerika sendiri telah terlebih dahulu menyerang Irak dengan serangan udara dan nantinya juga akan mengajak koalisinya menyerang Suriah tanpa ragu. Dalam video yang berjudul “Lend Me Your Ears, Message From British Detainee John Cantlie” disampaikan bahwa Cantlie telah ditangkap oleh ISIS sejak tiba di Suriah November 2012 lalu.

Cantlie bekerja untuk koran dan majalah di Sunday Times, The Sun, dan The Sunday Telegraph. “Setelah dua bencana dari perang besar yang tak disukai di Afghanistan dan Irak, mengapa kini pemerintah Inggris tertarik dengan konflik serupa yang tidak pernah mereka menangkan,” tambah Cantlie.

“Saya akan beri tahu fakta dari di balik banyaknya tahanan warga Eropa di ISIS dan akhirnya dibebaskan oleh ISIS dan bagaimana pemerintah Inggris dan Amerika merasa dapat melakukan hal yang baik untuk para tahanan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com