Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslim Jerman Ajak Bentuk Front Bersama Melawan ISIS

Kompas.com - 17/09/2014, 19:02 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 masjid di Jerman mengundang warga negeri itu dari berbagai latar belakang agama untuk bergabung dalam ibadah shalat Jumat untuk membentuk front bersama melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Ajang ini juga akan digunakan untuk mencegah terbujuknya para pemuda Muslim Jerman untuk bergabung dengan ISIS yang sedang bertempur di Irak dan Suriah.

Empat kelompok umat Muslim terbesar di Jerman mengumumkan niat mereka ini pada Selasa (16/9/2014), sebagai respon keprihatinan terkait pemuda Muslim Jerman yang bergabung dengan ISIS dan kembali membawa ide-ide radikal dari medan perang.

"Kami ingin memperjelas bahwa para teroris dan kriminal ini tidak bertindak dalam nama Islam. Mereka mempermainkan ajaran agama kami. Pembunuhan dan kejahatan tak mendapatkan tempat dalam Islam," kata kepala Dewan Pusat Umat Muslim Jerman, Aiman Mazyek dalam jumpa pers di Berlin.

Keempat organisasi umat Muslim ini juga mengorganisasi unjuk rasa damai di seluruh Jerman di hari yang sama. Diharapkan para politisi senior Jerman seperti menteri dalam negeri Jerman dan wali kota Berlin akan menghadiri unjuk rasa damai itu.

Sementara itu, Ali Kizilkaya, juru bicara kelompok payung di balik inisiatif Jumat, mengatakan komunitas umat Muslim bersama seluruh warga Jerman harus menghentikan radikalisasi para pemuda Muslim.

"Mereka anak-anak muda. Semua pemuda yang pergi (ke Irak dan Suriah) bukan saja menjadi kehilangan bagi umat Muslim namun juga menjadi kerugian untuk seluruh komunitas," ujar Ali.

Pemerintah Jerman memperkirakan sebanyak 400 warga negeri itu bergabung dengan ISIS di Irak dan SUriah. Kementerian Dalam Negeri Jerman pekan mengimbau agar 4 juta umat Muslim Jerman melawan rekrutmen ISIS terutama  yang dilakukan lewat internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com