Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Ingin Warga Skotlandia Tidak Memilih Merdeka

Kompas.com - 16/09/2014, 01:57 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

Sumber AFP


ABERDEEN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak Skotlandia untuk tidak memberikan opsi suara untuk kemerdekaan Skotlandia, melainkan tetap menjadi bagian dari Inggris Raya. Hal tersebut nantinya akan dilakukan dalam referendum yang akan dilaksanakan pemerintah Skotlandia pada Kamis, (18/9/2014).

"Kepala, hati dan jiwa, kami ingin Anda (Skotlandia) untuk tetap bersama," kata Cameron dalam kunjungannya, Senin (15/9/2014).

Cameron menuturkan bahwa kunjungannya ke Aberdeen tersebut bisa merupakan kunjungan terakhirnya bila Skotlandia memilih kemerdekaan. Namun jika Skotlandia tetap menjadi perserikatan dengan Inggris, Cameron berjanji akan memberikan banyak hal yang akan membuat Skotlandia menjadi negara yang lebih maju dari sekarang.

"Kemerdekaan tidak hanya akan jadi pemisah, tapi juga perpisahan yang menyakitkan," tambah Cameron.

Terhadap orang pemerintahan Skotlandia yang pro kemerdekaan, Cameron menyebut bahwa mereka memiliki impian dan cita-cita yang terlalu tinggi sehingga dianggap terlalu mengada-ngada.

"Saya tidak ingin masyarakat Skotlandia bergantung pada mimpi yang belum tentu terwujud," ujar Cameron.

Gedung Putih Ingin Skotlandia Tetap Bersama Inggris

Pihak Amerika sendiri telah menetapkan sikap dengan menyetujui Skotlandia tetap di dalam perserikatan dengan Inggris. Mereka menganggap bahwa Skotlandia memiliki hubungan spesial dengan Inggris yang seharusnya dijaga dengan baik.

Meskipun demikian, melalui Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest, Amerika tetap menghormati keinginan dan hak warga Skotlandia yang ingin memutuskan jalan masa depan mereka.

"Ini adalah keputusan yang telah dibuat oleh rakyat Skotlandia. Kami tentu menghargai keinginan rakyat Skotlandia selama masih dalam kepentingan kemajuan negara, tetapi kita juga harus melihat Inggris sebagai partner yang tangguh, kuat, dan bersatu dengan seluruh negara perserikatannya," tutur Josh.

Earnest mengungkapkan tidak akan menarik dukungannya untuk pemerintah Inggris dalam politik luar negeri mereka apabila posisi Inggris di dunia internasional menjadi lemah dengan keluarnya Skotlandia.

"Kami yakin bahwa pada akhirnya rakyat Skotlandia akan membuat keputusan yang terbaik untuk mereka sendiri," ujar Josh.

Adapun warga Skotlandia yang pro kemerdekaan, Ron Fowlie (73) menyatakan tetap pada pendiriannya yang menginginkan Skotlandia mandiri dan merdeka dari Inggris.

"Kami ingin menjalankan negara kami sendiri," ujar Ron.

Saat ditanya pendapat keseluruhan warga Skotlandia, Ron menuturkan bahwa kemungkinan akan imbang.

"Jadi sepertinya 50 persen warga akan kecewa dengan pilihan mereka," tambah Ron.

Pendapat berbeda disampaikan Gilliam Wanterbberin (39), yang juga hadir saat Cameron menyampaikan maksudnya di Skotlandia. Menurutnya, pihak Inggris sudah menunjukkan niat baiknya yang ingin mendatangi Skotlandia dan meminta mereka tetap dalam perserikatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com