Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Selatan Tolak Permohonan Visa Dalai Lama

Kompas.com - 04/09/2014, 21:25 WIB
CAPE TOWN, KOMPAS.com - Pemerintah Afrika Selatan menolak memberikan visa untuk Dalai Lama yang akan menghadiri KTT Penerima Nobel di Cape Town bulan depan. Demikian perwakilan Dalai Lama menjelaskan, Kamis (4/9/2014).

"Pemerintah (Afrika Selatan) menelepon saya dan mengatakan mereka tidak akan memberikan visa karena tak ingin mengganggu hubungan China dan Afrika Selatan," kata Nangsa Choedon.

Penolakan Afrika Selatan ini bisa memicu boikot terhadap pertemuan para penerima hadiah Nobel ke-14 itu. Demikian juru bicara penerima Nobel Afrika Selatan sekaligus mantan uskup, Desmond Tutu.

"Saya mendengar Dalai Lama tidak diperkenankan memasuki negara ini, sejumlah undangan sudah menyatakan tidak akan hadir dalam ajang tersebut," kata Roger Friedmann.

Pemerintah Afrika Selatan membenarkan telah menerima permohonan visa dari Dalai Lama namun mengatakan keputusan soal visa belum diambil.

"Aplikasi permohonan visa akan melalui proses seperti biasa. Pihak berwenang akan berkomunikasi dengan pemohon jika semua proses sudah selesai," kata Departemen Hubungan Internasional.

Dua tahun lalu, mahkamah agung Afrika Selatan memutuskan pemerintah telah melanggar hukum telah mempersulit permohonan visa pemimpin spiritual Tibet di pengasingan itu.

Pemerintah China, yang menuding Dalai Lama secara diam-diam mengkampanyekan kemerdekaan Tibet, sering menggunakan kekuatan ekonomi dan politiknya yang sedang meningkat untuk menekan pemerintah di seluruh dunia untuk membatasi kontak dengan Dalai Lama.

Afrika Selatan adalah salah satu negara yang tak ingin hubungannya dengan China rusak, sebab negeri Tirai Bambu itu adalah salah satu rekan dagang terbesar Afrika Selatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com